IN, MAKASSAR – Amran Sulaiman resmi dilantik sebagai Menteri Pertanian (Mentan) oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (25/10). Pelantikan itu dilakukan untuk menggantikan posisi Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang telah mengundurkan diri sebelumnya. Lantas, siapakan Amran Sulaiman hingga dilantik lagi menjadi Menteri Pertanian?
Sebelumnya, Amran Sulaiman telah menduduki jabatan ini pada periode 2014-2019. Di masa kepemimpinannya waktu itu, ia pernah mencetak prestasi untuk peningkatan indeks produksi pertanian di Indonesia.
Indeks produksi pertanian kembali naik menjadi 122,65 pada 2017. Lalu, naik lagi menjadi 150,11 pada 2018. dan diakhir jabatan Amran 2019 lalu, indeks produksi pertanian kembali naik menjadi 162,26.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman Tegaskan Langsung Kerja Usai Dilantik
Tak sampai di situ, dari data yang dilansir Badan Pusat Statistik, juga mencatat peningkatan indeks produksi pertanian pada 2014 mencapai level 118,95. Angka itu kemudian naik menjadi 121,94 pada 2015.
Selanjutnya di tahun 2018, indeks produksi padi mengalami peningkatan 82,15 dengan komoditas penyumbang terbesar padi sawah. Lalu, indeks produksi palawija yang juga mengalami peningkatan pada tahun 2019 mencapai 114,44 atau naik sebesar 1,31 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Di tahun yang sama, Amran juga suksek meningkatkan indeks produksi hortikultura menjadi 17,25 poin dibanding tahun 2018, yaitu dari 95,18 (angka revisi) menjadi 112,43.
Profil Amran Sulaiman yang Dilantik Lagi Jadi Mentan Gantikan SYL
Indeks produksi sayuran dan buah buahan masing-masing naik sebesar 4,70 dan 11,33 poin. Untuk kelompok sayur-sayuran, bawang putih merupakan komoditas sayuran dengan peningkatan indeks tertinggi yaitu sebesar 402,79 poin dibandingkan tahun 2018.
Indeks produksi perkebunan juga meningkat dari 143,45 menjadi 151,92 atau naik sebesar 8.47 poin dari 2018. Secara umum, indeks produksi perkebunan rakyat dan perkebunan besar masing-masing meningkat sebesar 6,24 dan 13,20 poin dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan komoditas, peningkatan indeks produksi terjadi pada komoditas kelapa, kelapa sawit, dan kopi. Sementara itu, komoditas karet dan tembakau mengalami penurunan indeks produksi. Sedangkan untuk komoditas teh, tebu dan tembakau data tidak tersedia.
Jokowi Resmi Lantik Amran Sulaiman Jadi Mentan Gantikan SYL
Indeks produksi peternakan dari tahun ke tahun pun selalu meningkat. Pada 2019, indeks produksi peternakan adalah sebesar 275,63 atau meningkat sebesar 2,85 poin dari indeks 2018 sebesar 272,78 (angka revisi).
Komoditas yang mengalami peningkatan indeks produksi paling besar adalah daging ayam ras pedaging sebesar 7,05 poin diikuti oleh telur ayam ras sebesar 6,91 poin dan telur ayam buras sebesar 4,51 poin.