Jadi Investor Pemula, Gen Z BIsa Pilih Investasi Perbankan

INVESTASI. (Foto: IST)

INSPIRASI NUSANTARA—Investasi pada sektor perbankan bisa menjadi langkah awal bagi Generasi Z atau Gen Z yang ingin menjadi investor. Pilihan ini cocok bagi kamu yang masih pemula dalam urusan bisnis.

Investasi di sektor perbankan di Indonesia merupakan salah satu peluang yang menarik bagi investor karena sektor ini memegang peranan penting dalam perekonomian negara. Di Indonesia, sektor perbankan pun tercatat tidak pernah turun dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

 “Kalau untuk invest (red: investasi) di Indonesia untuk pemula, banking. Karena secara historical, 20 tahun terakhir, yang tidak pernah turun itu cuma saham bank,” ungkap David Noah, dalam siniar di kanal YouTube kasisolusi (23/7).

Pengusaha muda yang sudah memiliki aset miliaran lewat investasi saham itu juga mengatakan bahwa berinvestasi pada sektor perbankan pun lebih minim risiko. “Ketika kalian sudah merasakan keuntungan dari saham banking, ketika kalian mau return yang lebih besar lagi, baru kalian pelajari tambang batu bara, nikel,” lanjutnya.

Lantas, apa saja faktor  yang mempengaruhi investasi perbankan di Indonesia? Berikut ulasannya.

  1. Pertumbuhan Ekonomi

Dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, perbankan Indonesia terus berkembang, terutama melalui peningkatan inklusi keuangan dan digitalisasi. Bank Indonesia dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) telah berupaya memperluas akses ke layanan keuangan, meningkatkan potensi sektor perbankan untuk pertumbuhan jangka panjang.

  1. Digitalisasi dan Teknologi

Perkembangan bank digital menjadi salah satu area investasi menarik. Banyak bank tradisional berinovasi dengan menyediakan layanan berbasis aplikasi, sedangkan beberapa perusahaan teknologi juga telah masuk ke sektor perbankan. Bank digital seperti Jenius (BTPN), Blu (BCA), dan TMRW (UOB) menciptakan peluang besar untuk investasi di masa depan, mengingat peningkatan pengguna layanan perbankan digital.

  1. Regulasi yang Mendukung

Pemerintah dan OJK terus mendorong stabilitas sektor perbankan melalui kebijakan moneter dan peraturan prudensial. Pengawasan yang ketat ini membuat perbankan di Indonesia lebih aman dan mengurangi risiko sistemik, yang penting bagi para investor institusi besar.

  1. Dividen yang Menarik

Bank-bank besar di Indonesia, seperti Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Mandiri, sering kali memberikan dividen yang cukup menarik bagi investor. Bank-bank ini juga memiliki pertumbuhan laba yang konsisten, menjadikannya pilihan utama bagi investor yang mencari investasi jangka panjang.

  1. Foreign Direct Investment (FDI)

Seiring dengan perkembangan sektor ekonomi, perbankan Indonesia juga menarik minat investasi asing. Beberapa bank asing telah memiliki saham di bank-bank lokal, seperti HSBC dan Standard Chartered, yang berkolaborasi dengan bank-bank Indonesia dalam layanan keuangan.

Meskipun ada tantangan seperti risiko kredit macet, volatilitas ekonomi, dan persaingan yang ketat, sektor perbankan Indonesia tetap menjadi salah satu sektor utama dengan prospek investasi yang positif, terutama bagi mereka yang memiliki strategi jangka panjang. (*/IN)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *