back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
33.3 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Duduk atau Jongkok? Jejak Karbon di Balik Toilet 

inspirasinusantara.id – Saat berbicara soal perubahan iklim, mungkin yang pertama terlintas di benak kita adalah kendaraan bermotor, limbah industri, atau pembangkit listrik berbahan bakar...
BerandaNasionalKemarau 2025 Datang Bertahap, BMKG: Mayoritas Alami Kondisi Normal

Kemarau 2025 Datang Bertahap, BMKG: Mayoritas Alami Kondisi Normal

INSPIRASI NUSANTARA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut sebagian besar wilayah akan mengalami kondisi kemarau normal, namun beberapa daerah diperkirakan lebih kering atau justru lebih basah dari biasanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa Indonesia mulai memasuki musim kemarau secara bertahap sejak April hingga Juni 2025. Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Juni hingga Agustus.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa wilayah yang sudah mengalami awal musim kemarau pada April akan meluas pada Juni, mencakup sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan bagian selatan, serta sebagian wilayah Sulawesi dan Papua.

“Awal Musim Kemarau 2025 di Indonesia diprediksi terjadi pada periode waktu yang SAMA dengan normalnya pada 207 ZOM (30%), MUNDUR pada 204 ZOM (29%), dan MAJU pada 104 ZOM (22%),” kata Dwikorita dikutip dari CNN.

Ia menambahkan, wilayah yang awal musim kemaraunya sesuai dengan rata-rata klimatologis mencakup Sumatera, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, sebagian Maluku, dan sebagian Maluku Utara.

Baca juga : BMKG: Cuaca Ekstrem Masih Ancam Meski Musim Kemarau Mulai Tiba

Wilayah yang Mengalami Keterlambatan Musim Kemarau

Sementara itu, wilayah yang diprediksi mengalami keterlambatan musim kemarau meliputi Kalimantan bagian selatan, Bali, NTB, NTT, sebagian wilayah Sulawesi, sebagian Maluku Utara, dan Merauke.

Selain waktu awal musim, BMKG juga memproyeksikan sifat musim kemarau 2025. Sebagian besar wilayah diperkirakan akan mengalami kondisi normal, namun sejumlah daerah berpotensi mengalami kemarau lebih kering atau lebih basah dibanding biasanya.

Berdasarkan data klimatologis periode 1991-2020, musim kemarau tahun ini diprediksi bersifat normal pada 416 ZOM (60%), lebih basah pada 185 ZOM (26%), dan lebih kering pada 98 ZOM (14%).

Wilayah yang diperkirakan mengalami kemarau normal meliputi sebagian besar Sumatera, Jawa bagian timur, Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku, dan sebagian besar Papua. Adapun daerah dengan kemarau lebih basah antara lain sebagian kecil Aceh, sebagian besar Lampung, Jawa bagian barat dan tengah, Bali, NTB, NTT, sebagian kecil Sulawesi, dan Papua bagian tengah.

Sedangkan wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau lebih kering dari biasanya mencakup Sumatera bagian utara, sebagian kecil Kalimantan Barat, Sulawesi bagian tengah, Maluku Utara, dan Papua bagian selatan.

“Puncak musim kemarau 2025 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus 2025,” pungkas Dwikorita. (*/IN)