INSPIRASI NUSANTARA — Mudik lebaran atau tradisi pulang ke kampung halaman menjadi momen sangat penting bagi mereka yang hidup di perantauan. Pasalnya memasuki akhir bulan suci Ramadhan, kita memanfaatkan momen sempit itu untuk berkumpul bersama sanak saudara merayakan hari kemenangan Hari Raya Idul Fitri.
Jika Anda mudik ke Luwu Raya (meliputi Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Kota Palopo), sebuah daerah di Sulawesi Selatan yang letaknya 300 kilometer dari arah Timur Laut Kota Makassar, pastikan Anda menjajal makanan khasnya.
Dijamin tidak akan mengecewakan, berikut wisata kuliner Luwu yang menggugah selera:
1. Kapurung
Kapurung terbuat dari tepung sagu, dikenal sebagai “tawaro” dalam bahasa daerah, yang dicampur dengan kuah ikan atau kaldu udang, berbagai macam sayuran, dan rempah-rempah yang diulek jadi satu, atau yang dikenal sebagai “cobek-cobek”.
Proses pengolahannya membutuhkan kehati-hatian, dimulai dari menuangkan air panas ke dalam tepung sagu, membentuk adonan sagu menjadi gumpalan-gumpalan kecil, yang disebut “ma’ dui”, hingga mencampurkan bahan-bahan ulekan dengan tepat serta makanan pendamping yang sesuai.
2. Lawa’ Paku
Menikmati Kapurung menjadi lebih memuaskan jika disajikan bersama ikan bakar dan Lawa’ Paku. Lawa’ paku terbuat dari sayur Pakis. Selain Lawa Sayur, ada juga Lawa Ikan yang dimana ikan dimasak dengan cuka dan air jeruk.
Rasa Lawa’ paku Khas Luwu ini memiliki cita rasa asem, manis, pedas, dan gurih. Tambahan gorengan kelapa juga menambahkan rasa gurih dan aroma harum pada hidangan ini.
3. Pacco Ikan dan Udang
Kuliner pacco di Luwu, termasuk Kota Palopo, sangat populer dan diminati banyak orang. Jenis makanan ini dibuat dari ikan laut yang masih segar dan mentah. Ragam jenis ikan yang digunakan untuk membuat Pacco ini bervariasi.
Untuk menyajikan Pacco, langkah awalnya adalah membersihkan tulang dan kepala ikan. Kemudian, ikan direndam dalam air cuka atau air jeruk nipis untuk menghilangkan bau amisnya.
Pacco tidak hanya dibuat dengan ikan, tetapi juga dapat menggunakan udang segar. Jenis Pacco ini memiliki tekstur kenyal yang nikmat dan menggugah selera.
4. Dange
Makanan dange telah menjadi makanan pokok di kalangan masyarakat Luwu, selain dari beras atau nasi. Proses pembuatan dange awalnya sagu dipanaskan di atas alat cetak tradisional yang terbuat dari tanah liat. Jika matang, dange akan berbentuk tipis-tipis.
Dange biasanya disantap bersama Kapurung. Terlebih lagi, ketika disajikan dengan ikan parede (ikan hasil masakan lokal) dan makanan lain yang berasal dari tanah Luwu.
5. Parede Patikala
Pada pandangan pertama, parede mirip dengan masakan palumara yang terkenal di Makassar. Namun, keduanya memiliki karakteristik yang membuatnya tetap unik. Parede dan palumara sama-sama menggunakan ikan laut seperti ikan bandeng, kakap, lamuru, dan lainnya.
Keistimewaan parede terletak pada kuah bening berwarna kuning-pucat dengan rasa asam-pedas. Rasa asamnya memiliki unik karena menggunakan asam patikala dan parutan atau irisan tipis mangga muda atau ‘kaloko’. Asam patikala juga memberikan aroma harum pada masakan ini. (*/IN)