IN, LUWU — Dalam langkah awal menuju Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel), Danny Pomanto mendapat sambutan hangat dan penuh kehormatan dari Istana Kedatuan Luwu.
Tidak sekadar seremonial, kunjungan ini menjadi momen penting bagi Danny untuk menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan kearifan lokal dalam membangun masa depan Sulawesi Selatan.
Dalam prosesi adat yang khidmat dan bernilai tinggi, Calon Gubernur Sulsel bernama lengkap Moh Ramdhan Pomanto itu memohon restu dari Datu Luwu. Dalam pidatonya, ia menekankan prinsip “sipakatu,” “sipakalebbi,” dan “sipakainga”—tiga nilai inti dalam budaya Bugis-Makassar yang berarti saling menghargai, saling memuliakan, dan saling mengingatkan. Menurut Danny, nilai-nilai ini adalah landasan penting untuk menjaga persatuan dan keharmonisan masyarakat Sulsel.
Danny menyampaikan bahwa memahami dan menjaga nilai-nilai leluhur akan menjadi salah satu landasan utama dalam membangun provinsi yang lebih baik. “Kami ingin belajar lebih dalam tentang sejarah dan nilai-nilai adat yang menjadi warisan berharga bagi Sulawesi Selatan. Prinsip ini akan menjadi semangat utama dalam membangun Sulsel ke depan,” ungkapnya.
Sambutan positif datang dari Datu Luwu, yang mengapresiasi langkah Danny yang “mappesabbi” atau meminta izin dengan penuh sopan santun, sebagai tanda penghormatan terhadap adat setempat. Datu Luwu mengingatkan bahwa kebaikan adalah warisan yang dipesankan oleh leluhur dan menjadi dasar dari setiap langkah yang diambil.
“Leluhur selalu mengajarkan kita untuk berbuat kebaikan. Jika ada niat baik untuk membangun Sulawesi Selatan, kita harus menyambutnya dengan positif,” ungkap Datu Luwu melalui Andi Sana Kaddiraja Opu To Sulolipu.
Restu dari Kedatuan Luwu ini memperkuat komitmen Danny untuk maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Selatan. Menghadirkan kearifan lokal dalam kebijakan pembangunan menjadi tujuannya, sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya dan sebagai panduan untuk menciptakan masa depan yang lebih harmonis dan sejahtera bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
Pelajaran Inspiratif dari Nilai Adat
Kunjungan ini memberikan pesan inspiratif bagi generasi muda tentang pentingnya menjaga dan menghormati warisan budaya sebagai panduan hidup. Di tengah modernisasi, nilai-nilai luhur seperti sipakatu, sipakalebbi, dan sipakainga mengajarkan bagaimana menjalin hubungan yang harmonis, menciptakan kolaborasi, serta menghindari konflik dalam keberagaman. Ini menjadi contoh bahwa kemajuan tidak berarti meninggalkan budaya, melainkan merangkainya sebagai pedoman dalam setiap langkah pembangunan.
Dengan tekad membawa nilai-nilai kearifan lokal ini ke dalam visi pembangunan Sulawesi Selatan, Danny Pomanto menunjukkan bahwa perubahan yang bermakna dimulai dari menghargai asal-usul, sejarah, dan budaya yang membentuk identitas kita sebagai bangsa. (*/IN)