Minuman yang Perlu Dihindari dari Menu Buka Puasa, Simak Penjelasannya!

SEGAR. Segelas minuman dingin dengan es batu yang tampak menyegarkan. Meski menggoda, minum es saat berbuka puasa bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan perut kembung.

INSPIRASI NUSANTARA – Segelas es yang tampak menyegarkan sering menjadi pilihan utama dalam menu buka puasa. Namun, kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Berbuka puasa menjadi momen yang paling dinanti selama bulan Ramadan. Setelah menahan haus dan lapar lebih dari 12 jam, banyak orang tergoda untuk langsung menikmati menu buka puasa dengan minuman dingin, seperti es.

Menurut Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Barat, Dr. Nursyam, M.Kes., seperti dikutip dari Hello Sehat Kemenkes, konsumsi minuman dingin saat berbuka bisa membuat lambung “kaget” setelah seharian kosong. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kram perut, diare, dan kembung.

Selain itu, saat berpuasa, sistem pencernaan melambat dan membutuhkan waktu untuk kembali bekerja. Menu buka puasa dengan minuman dingin dapat menghambat produksi enzim serta asam lambung, yang berperan penting dalam proses pencernaan.

Dampak Buruk Menu Buka Puasa dengan Minuman Dingin

Dilansir dari Halodoc, suhu dingin dari es dalam menu buka puasa dengan minuman dingin dapat menghambat produksi enzim dan asam lambung, yang berperan dalam proses pencernaan. Akibatnya, perut bisa terasa tidak nyaman hingga mengalami gangguan pencernaan.

Selain itu, menu buka puasa dengan minuman dingin juga dapat membuat otot-otot perut mengalami kontraksi, sehingga menyebabkan kembung dan rasa nyeri. Kondisi ini tentu akan mengganggu kenyamanan setelah berbuka puasa.

Minuman yang Dianjurkan dalam Menu Buka Puasa

Untuk menjaga kesehatan pencernaan, dianjurkan untuk berbuka dengan air putih bersuhu ruang terlebih dahulu. Setelah jeda 5–10 menit, baru bisa mengonsumsi minuman atau makanan manis, seperti kurma atau kolak, yang lebih baik dibandingkan menu buka puasa dengan minuman dingin.

Dilansir dari Hello Sehat Kemenkes, teh manis hangat juga bisa menjadi pilihan yang lebih baik dalam menu buka puasa karena dapat membantu menormalkan kadar gula darah setelah berpuasa. Namun, konsumsinya tetap harus dibatasi.

“Satu gelas teh manis sudah cukup untuk mengembalikan energi tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang berlebihan,” dikutip dari Hello Sehat Kemenkes.

Memilih menu buka puasa dengan minuman yang tepat sangat penting untuk menjaga keseimbangan energi dan kenyamanan pencernaan. Oleh karena itu, hindari menu buka puasa dengan minuman dingin yang dapat memicu gangguan lambung dan pastikan untuk mengonsumsi minuman yang dapat mengembalikan cairan tubuh dengan baik.(*/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *