back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
25.1 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

BAZNAS Enrekang Salurkan Rp15 Juta untuk Bedah Rumah Keluarga Almarhum Aldi

ENREKANG, inspirasinusantara.id — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Enrekang menyalurkan bantuan program bedah rumah senilai Rp15 juta kepada keluarga almarhum Aldi Oktavian, pelajar Madrasah...
BerandaPemerintahanMunafri Pimpin Apel Hari Santri Nasional, Sampaikan Amanat Menteri Agama RI

Munafri Pimpin Apel Hari Santri Nasional, Sampaikan Amanat Menteri Agama RI

MAKASSAR, inspirasinusantara.id – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menjadi Pembina Apel Hari Santri Nasional 2025 yang digelar oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Makassar di Lapangan Masjid Raya Al-Markaz Al-Islami, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan berlangsung khidmat dan diikuti ribuan santri, alim ulama, pimpinan pondok pesantren, tokoh masyarakat, serta jajaran Forkopimda Kota Makassar. Pada kesempatan tersebut, Munafri Arifuddin yang akrab disapa Appi membacakan naskah resmi amanat Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., yang dibacakan serentak di seluruh Indonesia.

Peringatan Hari Santri Nasional 2025 mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, sekaligus menandai satu dekade penetapan Hari Santri sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2015.

Dalam amanat yang dibacakan, Appi menegaskan bahwa Hari Santri bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan momen refleksi sejarah perjuangan umat Islam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Resolusi Jihad itulah yang membakar semangat perjuangan rakyat Indonesia, hingga memicu pertempuran monumental 10 November 1945 di Surabaya yang kini kita kenang sebagai Hari Pahlawan,” demikian amanat yang dibacakan Wali Kota Makassar itu.

Penetapan Hari Santri merujuk pada peristiwa heroik Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang dicetuskan oleh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy’ari, yang menyerukan kewajiban berjihad bagi umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan dari ancaman penjajahan.

Dalam amanat Menteri Agama yang dibacakan Appi, disebutkan bahwa pesantren memiliki peran besar dalam sejarah pendidikan dan pembentukan karakter bangsa. Sebelum masa kemerdekaan, pesantren sudah menjadi pusat penyebaran ilmu keislaman, akhlak, serta perjuangan kebangsaan.

Kini, peran santri semakin strategis dalam berbagai bidang, tidak hanya di sektor keagamaan, tetapi juga pendidikan, ekonomi, teknologi, dan kepemimpinan.

“Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. Santri tidak hanya menguasai kitab kuning, tapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia,” bunyi amanat tersebut.

Dalam kesempatan itu, Appi juga menyampaikan duka cita mendalam atas musibah kebakaran yang menewaskan 67 santri di Pondok Pesantren Al-Fauzi, Sidoarjo, Jawa Timur.

Ia menegaskan bahwa negara hadir dalam duka pesantren. Kementerian Agama telah meninjau lokasi, menyalurkan bantuan, serta memastikan proses pemulihan berjalan baik.

Selain itu, dalam naskah yang dibacakan, Appi juga menyampaikan komitmen pemerintah terhadap pembangunan pesantren, antara lain melalui penerbitan UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren, dan pelaksanaan program dana abadi pesantren.

Program lain yang disebutkan antara lain cek kesehatan gratis untuk santri serta program makan bergizi gratis bagi santri di seluruh Indonesia. Amanat tersebut juga memuat apresiasi kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas komitmennya dalam menghadirkan kebijakan besar yang menyentuh dunia pendidikan keagamaan dan pesantren.

Di akhir amanatnya, Appi menyampaikan pesan penting kepada para santri agar terus menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban bangsa.

“Jadilah santri yang berilmu dan berakhlak. Rawat tradisi pesantren, juga inovasi zaman. Dari tangan para santri, masa depan Indonesia ditulis,” tuturnya. (*/IN)