back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
34.6 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Kreasi Dangke hingga Talas Ubi Antar Enrekang Juara di B2SA Fest 2025

ENREKANG, inspirasinusantara.id — Di tengah keramaian Gedung Mulo, Makassar, Selasa siang, 18 November 2025, aroma dangke segar, talas ubi, dan olahan jawawut dari Kabupaten...
BerandaPemerintahanMunafri: Sampah Organik Jadi Eco Enzyme, Bukan Sekadar Wacana

Munafri: Sampah Organik Jadi Eco Enzyme, Bukan Sekadar Wacana

MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Pemerintah Kota Makassar mendorong pengelolaan sampah organik sebagai solusi konkret atas darurat sampah yang kini dihadapi kota.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi Eco Enzyme bukan lagi sekadar rencana, tetapi harus menjadi aksi nyata seluruh elemen masyarakat.

“Makassar ini sudah darurat sampah. Tidak ada pilihan selain semua masyarakat di dalamnya harus berpartisipasi aktif,” tegas Munafri saat membuka kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah organik menjadi Eco Enzyme di Hotel Mercure Makassar, Rabu (9/7/2025).

“Mungkin sebagian besar di ruangan ini sudah tahu caranya mengelola sampah. Tapi yang kita butuhkan sekarang adalah aksi nyata,” tambahnya.

Munafri menjelaskan, Kota Makassar menghasilkan sekitar 1.000 ton sampah setiap hari, dan lebih dari 60 persen di antaranya merupakan sampah organik. Jika dikelola secara konsisten, potensi ini tidak hanya menyelesaikan persoalan kebersihan, tetapi juga membuka peluang usaha baru berbasis lingkungan.

Eco Enzyme sendiri merupakan cairan serbaguna hasil fermentasi sisa buah dan sayuran dengan gula dan air, yang dapat dimanfaatkan sebagai pembersih alami, pupuk organik, hingga pengusir hama.

“Jika potensi ini diolah secara konsisten, bukan hanya persoalan kebersihan yang terselesaikan, tetapi juga tercipta peluang ekonomi baru,” ujar politisi Golkar tersebut.

Baca juga : Munafri Hadirkan Solusi Lingkungan Lewat Iuran Sampah Gratis 

Pemerintah Kota berkomitmen mendukung inisiatif masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan menyediakan infrastruktur, regulasi, dan insentif. Munafri menekankan bahwa isu ini bukan sekadar soal kebersihan kota, tapi juga berpeluang meningkatkan kesejahteraan warga.

“Ketika sampah organik diolah menjadi pupuk, lalu pupuk digunakan untuk pertanian kota, hasil pertanian ini akan kembali menggerakkan ekonomi rumah tangga. Ini siklus ekonomi yang sehat,” tuturnya.

Selain Eco Enzyme, Pemkot Makassar juga mendorong pengelolaan sampah organik untuk budidaya maggot dan berencana mengembangkan industri daur ulang berskala besar di dalam kota.

“Ke depan kita ingin punya green house, green lab, hingga industri pertanian dan daur ulang yang tumbuh di dalam kota,” ujarnya.

Munafri mengajak seluruh pihak, mulai dari pelaku usaha hingga individu pemerhati lingkungan untuk aktif dalam gerakan kolaboratif pengelolaan sampah.

“Saya yakin di Makassar banyak orang yang care terhadap lingkungan. Tapi yang kita butuhkan sekarang adalah kerja bersama. Pemerintah siap mendukung penuh,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Munafri juga mengapresiasi inisiatif Hotel Mercure yang telah berhasil mengelola sampah organik secara mandiri dan mengubahnya menjadi Eco Enzyme, yang berdampak pada efisiensi operasional hotel.

“Bagaimana Hotel Mercure mengelola sampah secara internal menjadi sesuatu yang berguna, ini patut dicontoh. Dari sisi bisnis, mereka mampu menekan pengeluaran cukup besar dengan memanfaatkan limbah menjadi Eco Enzyme dan produk turunan lain,” jelas Munafri.

Berkat pengelolaan ini, frekuensi pengangkutan sampah di hotel berkurang drastis, dari setiap hari menjadi sekali sepekan.

“Artinya, kalau semua dari kita bisa melakukan hal serupa, beban di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak akan seberat sekarang karena sampah sudah diolah lebih dulu,” tambahnya.

Ia menegaskan, pengelolaan sampah tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga membuka manfaat ekonomi dan ilmiah yang konkret.

“Dari diskusi dan sharing tadi, kita mendapatkan banyak informasi baru. Pengelolaan sampah bukan hanya soal kebersihan, tapi juga bisa memberikan dampak ekonomi dan manfaat ilmiah yang sudah terbukti,” imbuh Appi.

Pemerintah Kota pun berkomitmen mendorong hotel-hotel lain mencontoh langkah positif Hotel Mercure.

“Apa yang dilakukan Hotel Mercure ini sangat positif. Pemerintah pasti akan terus memberikan support. Kami juga akan mengajak hotel-hotel lain supaya bisa bersama-sama menciptakan pengelolaan sampah yang lebih baik dan bermanfaat,” pungkasnya.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pihak Hotel Mercure. Hadir pula berbagai unsur masyarakat, pelaku usaha, komunitas lingkungan, serta tim ahli Pemkot Makassar seperti Hudli Huduri dan Fadly Padi, serta Kepala DLH Makassar, Helmy Budiman. (*/IN)