inspirasinusantara.id – Menjaga kesehatan jantung sebenarnya bisa dilakukan dengan cara sederhana, salah satunya melalui pola makan yang tepat. Pisang, buah lokal yang melimpah di Sulawesi Selatan, menjadi pilihan efektif untuk mendukung organ vital ini tetap sehat.
Pisang dikenal sebagai buah kaya nutrisi yang ramah jantung. Kandungan potasium, serat, dan vitamin di dalamnya membantu menjaga tekanan darah tetap stabil serta menurunkan risiko hipertensi.
Tak heran jika masyarakat Sulsel sejak lama menjadikan pisang sebagai bagian dari konsumsi sehari-hari. Selain mudah ditemui di pasar tradisional hingga kebun-kebun desa, pisang juga fleksibel dikonsumsi kapan saja.
Dari pisang raja, pisang kepok, hingga pisang susu, semua memiliki manfaat besar dalam mendukung gaya hidup sehat. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: kapan waktu terbaik untuk makan pisang agar khasiatnya maksimal bagi kesehatan jantung?
Baca juga : Gen Z Sulsel Transformasi Pangan Lokal Jadi Gaya Hidup Modern
Waktu Ideal Mengonsumsi Pisang
Dilansir dari CNN, Ahli gizi Diane Han menjelaskan, tubuh menyerap kalium secara pasif sehingga waktu makan tidak terlalu berpengaruh terhadap manfaatnya. Artinya, pisang tetap baik dikonsumsi kapan saja. Meski begitu, British Heart Foundation menyarankan sekitar pukul 11 siang sebagai waktu ideal.
Pada jam ini, tubuh biasanya mulai kehilangan energi dan muncul keinginan ngemil makanan tinggi gula atau garam. Pisang bisa menjadi pengganti camilan yang lebih sehat dan menstabilkan kadar gula darah.
Menjaga Jantung, Menguatkan Pangan Lokal
Studi tahun 2021 menunjukkan, konsumsi potasium lebih dari 3.000 miligram per hari dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 25 persen. Satu buah pisang berukuran sedang sudah memenuhi sekitar 10 persen kebutuhan potasium harian. Kandungan ini membuat pisang menjadi salah satu pangan lokal Sulsel yang layak dipertahankan dalam pola makan sehari-hari.
Dengan menjadikan pisang sebagai camilan sehat, masyarakat Sulsel tidak hanya menjaga kesehatan jantung, tetapi juga ikut memperkuat ketahanan pangan lokal. Pisang yang tumbuh subur di tanah Sulawesi menjadi bukti bahwa solusi kesehatan bisa datang dari kebiasaan sederhana: menikmati buah lokal dengan rutin. (*/IN)