ENREKANG, inspirasinusantara.id — Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) selama tiga hari berturut-turut. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah daerah dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok.
Warga menyambut antusias kegiatan ini, yang menghadirkan berbagai bahan pokok dengan harga terjangkau, seperti beras Garuda seharga Rp14.500/kg, minyak goreng Rp14.500/liter, dan telur Rp48.000 per rak. Selain kebutuhan pokok, tersedia pula hasil olahan pangan seperti pempek, produk ikan, serta buah dan sayur segar.
Bupati Enrekang, Muh. Yusuf Ritangnga, turun langsung menyapa warga dan memastikan kelancaran pelaksanaan pasar murah. Ia menegaskan bahwa GPM bukan sekadar program teknis, melainkan bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
“Kami ingin masyarakat menyambut Iduladha dengan tenang, tanpa beban harga kebutuhan pokok yang tinggi. Gerakan Pangan Murah ini adalah bentuk cinta pemerintah kepada rakyat,” ujar Bupati Yusuf, (03/06/2025).
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam menstabilkan harga pangan dan mengapresiasi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Pelaksanaan GPM ini melibatkan berbagai pihak, di antaranya Bulog Sidrap, Dinas TPHP, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas UMKM, hingga komunitas lokal seperti Champion Cabe Laskar Pelangi.
Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Enrekang, Muh. Ali Rauf, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan instruksi langsung Bupati melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Tim ini terdiri dari Asisten II, Kabag Ekonomi, serta berbagai OPD dan mitra strategis lainnya.
“Dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini, masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga jauh lebih murah dari pasaran,” jelas Ali Rauf.
Gerakan ini menunjukkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadirkan solusi nyata bagi persoalan ekonomi masyarakat, sekaligus memberikan edukasi bahwa ketersediaan pangan yang merata dan terjangkau adalah hak setiap warga. (*/IN)