Pengobatan Tradisional di Sulsel: Jaga Warisan untuk Kesehatan  

Pengobatan Tradisional di Sulsel: Jaga Warisan untuk Kesehatan
ILUSTRASI. Pengobatan Tradisional di Sulsel: Jaga Warisan untuk Kesehatan. (foto:istimewa)

INSPIRASI NUSANTARA–Di tengah maraknya layanan medis modern, praktik penyembuhan berbasi pengobatan tradisional tetap bertahan di Sulsel, mengandalkan ramuan herbal, teknik pijat, hingga doa-doa pengobatan yang dipercaya membawa kesembuhan.

Sulawesi Selatan memiliki kekayaan budaya yang tak hanya tercermin dalam seni dan adat istiadat, tetapi juga dalam sistem pengobatan tradisionalnya. Sejak dahulu, masyarakat Bugis-Makassar telah mengandalkan metode penyembuhan alami yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Ramuan herbal, teknik pijat tradisional, serta doa-doa pengobatan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, menunjukkan hubungan erat antara kesehatan dan kearifan lokal. Di tengah pesatnya perkembangan ilmu medis modern, pengobatan tradisional di Sulawesi Selatan tetap bertahan dan dihormati.

Dilansir dari Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan, Salah satu bukti nyata kekayaan pengobatan tradisional ini adalah Lontarak Pabbura, naskah kuno yang berisi catatan medis masyarakat Bugis. Naskah ini menggambarkan berbagai metode penyembuhan yang telah dipraktikkan selama ratusan tahun, termasuk penggunaan ramuan herbal dan terapi berbasis alam.

Lontarak Pabbura: Naskah Medis Warisan Leluhur

Salah satu bukti nyata kekayaan pengobatan tradisional Sulawesi Selatan adalah Lontarak Pabbura, naskah kuno yang berisi catatan medis masyarakat Bugis. Naskah ini mendokumentasikan berbagai metode penyembuhan yang telah digunakan selama ratusan tahun, termasuk penggunaan ramuan herbal dan terapi berbasis alam.

Keberadaan Lontarak Pabbura menjadi bukti bahwa masyarakat Bugis memiliki sistem pengobatan yang serius dan terstruktur. Selain menyimpan ilmu medis tradisional, naskah ini juga mencerminkan bagaimana masyarakat Bugis menjaga keseimbangan antara tradisi dan kesehatan.

Sanro: Penyembuh Tradisional yang Menjaga Warisan

Dalam praktik sehari-hari, sanro atau tabib tradisional memiliki peran penting sebagai penyembuh di komunitasnya. Mereka menggunakan bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar untuk mengobati berbagai penyakit.

Di Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, misalnya, telah diidentifikasi 43 jenis tumbuhan obat yang digunakan masyarakat setempat. “Tumbuhan-tumbuhan ini diperoleh dengan cara dikumpulkan dari alam liar, dibudidayakan, atau dibeli,” demikian dikutip dari Jurnal UIN.

Metode pengolahan tumbuhan obat pun beragam, seperti direbus untuk diminum, dioleskan pada bagian tubuh yang sakit, atau dikonsumsi langsung.

Rempah-Rempah dalam Ritual Pengobatan

Selain tumbuhan obat, rempah-rempah juga memegang peranan penting dalam pengobatan tradisional. Para sanro sering meramu minyak urut dari bahan alami seperti merica, bawang merah, cengkih, biji pala, dan kayu manis.

Selain memiliki khasiat medis, penggunaan rempah-rempah ini sering kali dikaitkan dengan ritual yang memiliki makna spiritual.

Hal ini menunjukkan betapa eratnya kaitan antara praktik pengobatan tradisional dengan kepercayaan dan budaya lokal.

Menjaga Tradisi untuk Kesehatan Masa Depan

Dengan berbagai praktik dan dokumentasi yang masih dilestarikan, pengobatan tradisional di Sulawesi Selatan terus bertahan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat. Tidak hanya berkontribusi dalam menjaga kesehatan, tetapi juga memperkaya warisan budaya bangsa.

Ilmu pengobatan tradisional adalah aset berharga yang terus diwariskan. Masyarakat setempat membuktikan bahwa kearifan lokal tetap relevan dan dapat mendukung kesehatan secara alami. Melestarikan metode ini berarti menjaga tradisi sekaligus membangun masa depan yang lebih sehat dengan kearifan leluhur. (fit/in)

 

Sumber:

1. Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan, KIBAS CENDRAWASIH, Lontarak Pabbura: Kearifan Lokal Medis Masyarakat Bugis

2. Jurnal UIN, Etnobotani Tumbuhan yang Digunakan dalam Pengobatan Tradisional di Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *