IN, MAKASSAR – Hasil sementara Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan 2024 menunjukkan pasangan Danny Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) mengalami kekalahan signifikan di Kota Makassar. Salah satu faktor yang dinilai memengaruhi hasil ini adalah peran sentral Fatmawati Rusdi, yang menjadi bagian dari pasangan Andi Sudirman Sulaiman dalam Pilgub kali ini.
Menurut data Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA, hasil quick count dan exit poll menunjukkan pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi unggul di kedua wilayah Makassar. Di Makassar 1, mereka meraih 57,55% suara, sementara DIA mengantongi 42,45%. Di Makassar 2, keunggulan pasangan ini semakin besar, dengan perolehan 61,17% dibandingkan 38,83% untuk DIA.
Kekuatan Fatmawati di Panggung Politik Makassar
Peneliti LSI, Fitri Hari, menyebutkan bahwa keberhasilan pasangan Andi Sudirman-Fatmawati tidak terlepas dari pengalaman politik Fatmawati yang solid. “Fatmawati pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Makassar dan memiliki basis dukungan yang kuat. Popularitasnya masih relevan bagi masyarakat Makassar,” ujar Fitri saat konferensi pers di Hotel Claro, Rabu (27/11/2024).
Selain rekam jejak, mesin politik yang mendukung Fatmawati turut memainkan peran kunci. “Konsistensi tim kampanye dalam menjaga citra positif sangat membantu. Kampanye yang bersih dan minim isu negatif meningkatkan kepercayaan publik,” tambahnya.
Memilih Pemimpin Berpengalaman
Dari sisi pemilih, ada kecenderungan untuk memilih figur yang berpengalaman dalam pemerintahan. Fatmawati dan pasangannya dianggap mampu membawa kesinambungan pembangunan yang diharapkan masyarakat. “Bukan hanya popularitas, tetapi juga kapabilitas dalam menjalankan program-program yang relevan untuk kebutuhan lokal,” jelas Fitri.
Meningkatkan Partisipasi dan Harapan
Pilgub kali ini tidak hanya mencerminkan dinamika politik, tetapi juga menggambarkan harapan masyarakat terhadap kepemimpinan yang lebih baik. Kehadiran tokoh-tokoh berpengalaman seperti Fatmawati menunjukkan bahwa kompetisi politik dapat menjadi ajang untuk mengangkat isu-isu penting bagi kesejahteraan rakyat.
Dengan demikian, partisipasi pemilih dalam Pilgub Sulsel 2024 bukan sekadar mencoblos, melainkan juga bentuk aspirasi untuk masa depan yang lebih baik bagi Sulawesi Selatan. (*/IN)