INSPIRASI NUSANTARA — Pilkada 2024 berlangsung hari ini, Rabu (27/11/2024). Suara Generasi milenial dan Gen Z memiliki potensi besar untuk menjadi penentu hasil Pilkada serentak 27 November 2024.
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemilih muda mendominasi daftar pemilih tetap (DPT), yakni sebanyak 56,45 persen dari total 204.807.222 pemilih. Jumlah ini menjadikan suara generasi milenial dan Gen Z sangat krusial dalam menentukan arah kepemimpinan daerah.
Namun, pertanyaannya adalah apakah generasi ini akan benar-benar memanfaatkan hak pilih mereka? Dalam beberapa tahun terakhir, partisipasi pemilih muda kerap menjadi sorotan, baik karena tingginya ketertarikan terhadap isu-isu politik tertentu maupun karena rendahnya tingkat partisipasi dalam beberapa pemilu sebelumnya.
Dengan kampanye yang kini semakin banyak menyasar platform digital, termasuk media sosial, para kandidat berusaha menarik perhatian generasi muda melalui pendekatan kreatif dan inovatif. Program-program berbasis pemberdayaan, lapangan kerja, dan akses pendidikan sering kali menjadi janji utama yang relevan bagi kelompok usia ini.
Namun, di tengah derasnya informasi dan disinformasi yang beredar, mampukah generasi muda mengambil keputusan yang bijak? Akankah suara mereka menjadi penentu perubahan, atau justru terabaikan di tengah apatisme?
Hari ini, 27 November adalah momen penting, Pilkada 2024 akan menjadi momen penting untuk mengukur sejauh mana peran generasi muda dalam menentukan masa depan daerah mereka. Suara milenial bukan hanya soal angka, tetapi juga soal dampak nyata bagi kemajuan bangsa. (fit/in)
