IN, MAKASSAR — Pengaplikasian program 1 Anak 1 Warung Makan di Pulau Barang Lompo menunjukan hasil positif. Sejumlah berat badan anak yang didampingi meningkat.
Hal itu terbukti saat Ketua Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM), dr Udin Malik berkunjung memonitoring kegiatan tersebut, Minggu (03/09/2023). Ada 40 anak yang diperiksa dalam kunjungan tersebut.
Program kolaborasi bersama Kitabisa dan Salam Setara hasil patungan dari #orangbaik seluruh Indonesia itu mampu menunjukan peningkatan berat badan anak yang luar biasa. Setelah pemeriksaan, peningkatan berat badan dan tinggi badan anak pun sudah terlihat sejak, Juni 2023 lalu.
Salah satunya dialami anak dari warga Barang Lompo, Wahida. Baginya program 1 Anak 1 Warung Makan sangat luar biasa.
“Kami per tanggal 15 bulan lalu sudah cek lagi perkembangan anak, Alhamdulillah berat badan anak ku jadi 10 kg,” kata Wahida dalam kegiatan tersebut.
Lurah Barang Lompo, Kurniawati pun menyebutkan bahwa awalnya ada 500 anak yang terdata stunting di wilayahnya. Namun, sudah menurun diangka 64 anak.
Setelah dr Udin Malik dan tim melakukan pendataan ada sekitar 40 anak yang tercatat. Dan itulah yang mendapat pendampingan oleh dr Udin Malik dan tim saat ini.
“Kami kesusahan memberikan edukasi kepada ibu-ibu di sini, sejak dr Udin berikan penanganan, Alhamdulillah ibu-ibu mau untuk diberikan intervensi ke anaknya,” katanya.
Dalam kunjungannya tersebut pun, dr Udin Malik kembali memberi edukasi ke orang tua anak.
Lulusan terbaik Fakultas Kedokteran Unhas 2013 yang meraih predikat Summa Cumlaude dengan IPK 4.00 itu menekankan untuk anak dikurangi diberi makanan instan atau makanan yang tidak sehat. Menurutnya ikan dan telur itu lebih baik.
“Kontrol jadwal makanan anak-anak. Porsinya anak-anak jangan terlalu banyak, cukup protein yang diperbanyak seperti telur dan ikan. Tanya juga bapaknya untuk berhenti merokok, karena asap rokok itu sangat berbahaya untuk anak-anak ta,” jelasnya.
Setelah memberi edukasi, Founder Makassar Siap Sekolah (Massikola) itu melakukan pemeriksaan terhadap tinggi dan berat badan anak serta mengingatkan pentingnya sanitasi anak.
“Ibu-ibu jangan lupa periksa juga kukunya anak-anak, karena kuku yang kotor tersimpan telur cacing,” katanya disela-sela kegiatan pemeriksaan. (adn/IN)