INSPIRASI NUSANTARA — Di jantung Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Luwu Utara, terdapat sebuah kecamatan yang terisolasi di pegunungan Kambuno dan memiliki suku unik bernama Rampi.
Kecamatan itu bernama Rampi, rumah bagi Suku Rampi. Wilayah ini dipenuhi dengan kekayaan alam dan budaya, tetapi juga dihadapkan pada tantangan pelestarian adat. Meskipun terpencil, masyarakat Rampi dikenal dengan keramahtamahan, kesopanan, dan keyakinannya yang kuat.
Akses ke Rampi yang Terbatas
Satu-satunya cara untuk mencapai Rampi adalah melalui udara atau jalur darat yang ekstrem. Bandar udara Rampi melayani rute Rampi-Masamba, sementara akses darat melalui jalanan yang hanya bisa dilalui oleh ojek motor yang dimodifikasi seperti trail dengan waktu tempuh sekitar seminggu perjalanan. Jarak dari ibu kota Kabupaten Luwu Utara, Masamba, ke Rampi adalah sekitar 86 km, dengan kondisi jalan yang menantang dan medan yang terjal.
Desa-Desa di Rampi
Rampi adalah kecamatan yang luas dengan enam desa, termasuk Desa Onondowa yang menjadi ibu kota kecamatan. Luas total wilayah Kecamatan Rampi mencapai 1.565,66 km², dengan hamparan hutan belantara dan padang sabana yang mendominasi lanskap. Iklim di Rampi umumnya dingin hingga sejuk.
*Budaya dan Adat Rampi yang Terancam*
Meskipun kaya akan budaya, ada kekhawatiran bahwa tradisi dan adat Suku Rampi, yang dikenal dengan “Ada Woi’ Rampi,” mungkin hilang atau punah. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya anggota Suku Rampi yang meninggalkan kampung halaman mereka untuk menetap di daerah lain, baik di Sulawesi Tengah maupun Sulawesi Selatan.
Tokey (Ketua Adat) wilayah Rampi, Paulus Sigi, menggambarkan bahwa penyambutan tamu di Rampi mencerminkan nilai-nilai budaya yang kaya. Tamu disambut dengan ayam jantan berwarna putih, telur, dan beras—simbol kejantanan dan perlindungan untuk mengayomi masyarakat dan memastikan tamu dilindungi dari roh jahat. Namun, semakin banyak pernikahan antara putra-putri Rampi dengan orang dari luar suku, semakin banyak pula budaya Rampi yang terancam.
Kekayaan Alam di Rampi
Selain budaya, Rampi juga dikenal karena kekayaan alamnya, dengan emas dan uranium menjadi salah satu sumber daya yang tersembunyi di dalam tanah. Namun, eksplorasi sumber daya alam ini harus diimbangi dengan upaya untuk melindungi lingkungan dan menjaga keberlanjutan adat budaya Rampi. (*/IN)