back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
27.2 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Eco-anxiety : Anak Muda Makassar dan Kecemasan Iklim

Generasi muda Makassar tumbuh di tengah krisis iklim dan kecemasan yang tak mereka ciptakan. Dari gawai, kelas, hingga ruang keluarga, kekhawatiran mereka tak selalu...
BerandaOlahragaSisa PSM Makassar Klub Liga 1 yang Alami Transfer Banned FIFA

Sisa PSM Makassar Klub Liga 1 yang Alami Transfer Banned FIFA

IN, MAKASSAR — Transfer banned FIFA untuk klub Liga 1 Indonesia 2024/2025 sisa di PSM Makassar.

Hal itu, setelah status banned Persija Jakarta, hal itu berdasarkan situs registration bans FIFA. Nama Persija telah menghilang dari daftar banned FIFA.

BACA JUGA: PSM Makassar Dinyatakan Layak Menyelenggarakan Pertandingan Asean Champions Club

Persija menyusul beberapa klub Liga 1 yang telah lebih dulu menyelesaikan masalahnya dengan FIFA. Ada PSS Sleman dan Barito Putera yang juga sudah tidak masuk dalam daftar tersebut.

PSM Makassar saat ini masih berstatus banned FIFA bersama klub Liga 2 lainnya, yaitu Persikabo 1973, Deltras Sidoardjo, Persikab Kabupaten Bandung, Persiraja Banda Aceh, Sada Sumut, dan Persiwa Wamena.

Khusus untuk PSM Makassar sendiri, mereka mendapatkan larangan aktif di bursa transfer dari FIFA per 12 April 2024 kemarin.

Terkait hal ini, Direktur Utama (Dirut) PSM Makassar, Sadikin Aksa menegaskan akan menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin. 

Hal ini tentunya dilakukan agar timnya PSM Makassar nantinya bisa aktif di bursa transfer untuk kompetisi Liga 1 musim 2024/2025.

“Itu banned dari FIFA pasti kita akan… nda mungkin kita mulai liga kalau kita tidak selesaikan,” kata Sadikin Aksa kepada awak media beberapa waktu lalu. 

Dirut PSM ini mengungkap timnya sudah pernah mengalami masalah yang seperti ini. 

Namun, yang jadi masalah untuk saat ini tentunya FIFA menggunakan sistem yang berbeda. 

Saat ini semua sanksi tidak lagi disidangkan melainkan lewat sistem perangkat lunak.

“Saya pikir itu simpel kok. Kita juga pernah begitu kok,” ungkapnya.

“Bedanya sekarang, banned FIFA, karena tahun lalu Mei dia berlakukan software baru. Itu semuanya otomatis. Dulu kan ada sidang apa segala, sekarang tidak. Yang pakai sidang itu yang urgent pakai sidang,” sambungnya.

Sadikin pun menegaskan bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan masalah ini. Karena kalau tidak diselesaikan tim tidak bisa mendatangkan pemain baru.

“Itu bukan kita tidak bisa transfer, kalau kita selesaikan, selesai kok. Pasti harus diselesaikan, kalau tidak, kita tidak bisa terima pemain,” tutupnya. (*/IN)