back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
27.2 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Eco-anxiety : Anak Muda Makassar dan Kecemasan Iklim

Generasi muda Makassar tumbuh di tengah krisis iklim dan kecemasan yang tak mereka ciptakan. Dari gawai, kelas, hingga ruang keluarga, kekhawatiran mereka tak selalu...
BerandaEkonomiSSIC 2024: BI Dorong Akselerasi Ekonomi Sulsel Melalui Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata,...

SSIC 2024: BI Dorong Akselerasi Ekonomi Sulsel Melalui Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata, serta Implementasi Green and Blue Economi

IN, MAKASSAR — Invesitasi memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi daerah. Oleh karena itu Bank Indonesia mendorong pengembangan investasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) perlu diakselerasi dengan memanfaatkan potensi ekonomi daerah yang ada di kabupaten/kota.

Terlebih lagi dengan kondisi perkembangan ekonomi Sulsel yang cenderung mengalami perlambatan dalam 12 tahun terakhir.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Bapak Wahyu Purnama A mengatakan keterlambatan investasi menyebabkan pertumbuhan ekonomi melambat.

“Investasi sangat penting untun pertumbuhan ekonomi Sulsel. Untuk itu perlu di dorong,” ujarnya dalam kegiatan BI Bareng Media di Grind & Pull, Jalan Mappanyukki Makassar, Kamis (15/8/2024).

Pada triwulan II 2024, perekonomian Sulsel tumbuh kuat sebesar 4,98% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2024 yang tercatat sebesar 4,82% (yoy).

Hal tersebut salah satunya didorong oleh realisasi investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Sulsel yang tumbuh sebesar 3,18% (yoy) pada triwulan II 2024.

Namun demikian, data menunjukkan bahwa peran investasi Sulsel dalam menopang perekonomian masih perlu dioptimalkan. Hal ini terlihat dari kontribusi Investasi terhadap laju pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan II 2024 yaitu 1,15% (yoy), melambat dibandingkan Triwulan II 2023 yang tercatat sebesar 2,03% (yoy).

Hal ini tentunya menjadi tantangan Sulsel ke depan untuk meningkatkan peran investasi yang diharapkan juga memberikan mulplier effect terhadap sektor ekonomi lainnya.

Untuk mengakselerasi peran investasi Sulsel dalam mendorong perekonomian, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel dan Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Forum Percepatan Investasi, Perdagangan, Perindustrian, dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan (PINISI SULTAN) bersama-sama menyelenggarakan kegiatan South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2024 yang keempat pada 14 Agustus 2024, bertempat di hotel Four Points Sheraton Makassar.

SSIC merupakan wadah yang disediakan Forum PINISI SULTAN untuk menjaring proyek investasi potensial yang ada di 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan yang dapat dipasarkan ke berbagai investor baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menarik dana investasi masuk ke wilayah Sulsel.

Dengan mengusung tema Akselerasi Ekonomi Sulawesi Selatan Melalui Sinergi Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata, Serta Implementasi Green and Blue Economy, SSIC kali ini menjaring 15 usulan proyek investasi dari 15 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan. Dari 15 proyek yang masuk, dilakukan beragai tahapan seleksi (tahap I, verifikasi lapangan, dan tahapan II) sehingga diambil 6 Investment Project Sulawesi.

Ready to Offer (IPRO) terbaik untuk kemudian dipresentasikan pada final South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) 2024.

Keenam Investment Project Ready to Offer (IPRO) tersebut, yakni:

1.Pembangunan Parepare Mall and Apartment (P’Mart) dari Kota Parepare.

2.Pengembangan Industri Pengolahan Jagung Pakan Ternak dari Kabupaten Bone

3.Pengembangan Cold Storage Produk Perikanan dari Kabupaten Barru

4.Pembangunan Taman Wisata Alam Nanggala III dari Kota Palopo

5.Optimalisasi Pemanfaatan Sentra IKM Barambing dari Kabupaten Luwu

6.Pembangunan Pabrik Pengolahan Rumput Laut Terpadu dari Kabupaten Luwu Timur.

Total nilai investasi yang diusulkan oleh kabupaten/kota yang menjadi finalis SSIC 2024 mencapai Rp610,6 Milyar.

Dari enam daerah Kabupaten Kota Finalis SSIC 2024 tersebut, para kepala daerahnya atau pejabat yang mewakili mempresentasikan potensi proyek investasi yang siap untuk ditawarkan ke investor kepada para dewan juri yang berasal dari Pricewaterhouse Coopers (PWC Indonesia), Brish Embassy Jakarta, Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Kementerian Investasi BKPM, dan Akademisi FEB UNHAS.

Dari hasil penjurian yang dilakukan oleh Tim Juri profesional tersebut keluar sebagai pemenang South Sulawesi investment Challenge (SSIC) 2024, yakni Kabupaten Luwu Timur sebagai juara 1, Kabupaten Bone juara 2, dan Kota Parepare juara 3.

Para pemenang tersebut diberikan apresiasi berupa trofi, piagam penghargaan, peralatan pendukung promosi investasi berupa laptop, dan pendampingan/konsultasi perbaikan proposal IPRO.

Hadiah tersebut disampaikan secara langsung oleh Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Bapak Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H dan didampingi oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Bapak Wahyu Purnama A.

Pelaksanaan SSIC 2024 ini diharapkan dapat memberikan dampak positif berupa meningkatnya awareness pemerintah daerah akan pentingnya mendorong peningkatan investasi melalui kegiatan promosi investasi daerah, meningkatkan kapasitas stakeholders daerah untuk menyusun proposal investasi dengan baik yang memenuhi kriteria proposal yang diterima secara global yang pada akhirnya layak untuk dipromosikan kepada Investor luar dan dalam negeri.

Selain itu, kegiatan SSIC juga diharapkan bisa meningkatkan exposure project investasi di daerah Sulsel ke calon investor.

Untuk selanjutnya Kabupaten/Kota pemenang SSIC 2024 nantinya akan Kabupaten/Kota diikutsertakan dalam kegiatan South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2024 pada bulan November yang akan datang dalam kegiatan one on one meeting dengan potensial investor dalam dan luar negeri. (fai/IN)