INSPIRASI NUSANTARA–Perut buncit bukan hanya soal penampilan, tetapi juga bisa menjadi tanda adanya risiko kesehatan yang lebih serius. Meski banyak orang berusaha menjaga berat badan ideal, tanpa disadari beberapa kebiasaan sehari-hari justru menjadi penyebab utama penumpukan lemak di perut.
Banyak orang menginginkan tubuh ideal, tetapi tanpa sadar memiliki kebiasaan yang justru memicu penumpukan lemak di perut. Kebiasaan-kebiasaan ini sering dianggap sepele, padahal berdampak besar terhadap metabolisme dan kesehatan secara keseluruhan.
Jika dibiarkan, tidak hanya bentuk tubuh yang terpengaruh, tetapi juga risiko penyakit serius seperti diabetes dan gangguan jantung bisa meningkat.
Ahli nutrisi dari The Nutrition Twins, Tammy Lakatos Shames dan Lyssie Lakatos menjelaskan sejumlah kebiasaan buruk tersebut, di antaranya makan menjelang waktu tidur.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali kebiasaan-kebiasaan yang tanpa disadari bisa berdampak buruk pada bentuk tubuh dan kesehatan. Dengan memahami faktor penyebabnya, kita bisa mulai mengubah pola hidup menjadi lebih sehat agar terhindar dari perut buncit dan risiko penyakit yang menyertainya.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang bisa memicu penumpukan lemak di perut:
1. Minum Susu Hangat Sebelum Tidur
Banyak yang percaya bahwa minum susu hangat dapat membantu tidur lebih nyenyak. Namun, di sisi lain, susu mengandung kalori ekstra yang bisa berkontribusi pada penumpukan lemak, terutama jika dikonsumsi sebelum tidur.
2. Makan Menjelang Waktu Tidur
Makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat membuat tubuh menyimpan kalori sebagai lemak, bukan menggunakannya sebagai energi. Ahli gizi menyarankan untuk makan terakhir setidaknya tiga jam sebelum tidur agar metabolisme tetap optimal.
Selain itu, makan larut malam juga bisa mengganggu ritme sirkadian, yang berdampak negatif pada metabolisme lemak dan pengaturan gula darah.
3. Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Manis
Gula berlebih dalam makanan dapat menyebabkan tubuh menyimpannya sebagai lemak di area perut. Selain itu, konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan resistensi leptin, yaitu hormon yang mengatur rasa kenyang. Akibatnya, seseorang akan merasa terus lapar dan lebih sering makan.
4. Terlalu Sering Mengonsumsi Junk Food
Makanan cepat saji biasanya tinggi lemak, kalori, dan rendah nutrisi, sehingga bisa memicu kenaikan berat badan serta penumpukan lemak di perut. Pola makan yang tidak sehat ini juga dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.
5. Minum Alkohol Berlebihan
Penelitian dalam Journal of Epidemiology tahun 2019 menemukan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah tinggi berkaitan erat dengan peningkatan lemak visceral—jenis lemak berbahaya yang menumpuk di sekitar organ dalam. Selain itu, alkohol juga bisa menyebabkan peradangan dan masalah kesehatan lainnya.
6. Stres Berlebihan
Saat mengalami stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat meningkatkan nafsu makan dan menyebabkan penumpukan lemak di perut. Stres juga bisa berdampak pada pola tidur yang buruk serta kebiasaan makan tidak sehat, yang pada akhirnya memperparah kondisi ini.
7. Kebiasaan Merokok
Selain merugikan kesehatan paru-paru dan jantung, merokok juga dikaitkan dengan peningkatan lemak di perut. Studi menunjukkan bahwa perokok cenderung memiliki lingkar pinggang lebih besar dibandingkan mereka yang tidak merokok.
8. Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang kurang aktif dapat memperlambat metabolisme dan mengurangi proses pembakaran kalori, yang pada akhirnya menyebabkan penumpukan lemak di berbagai area tubuh, termasuk perut.
Untuk mencegah perut buncit dan menjaga kesehatan secara keseluruhan, penting untuk mengubah kebiasaan sehari-hari. Mengatur pola makan, menghindari stres berlebihan, serta menjalani gaya hidup sehat dapat membantu menjaga berat badan ideal dan meningkatkan kualitas hidup. (fit/in)