INSPIRASI NUSANTARA–Generasi Z, yang tumbuh dengan teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, kini menjadi kekuatan utama dalam mengubah lanskap digital marketing. Dengan pola konsumsi yang lebih cepat dan preferensi terhadap keaslian, pemasaran masa depan harus mampu menyesuaikan diri dengan karakteristik unik mereka untuk meraih perhatian yang lebih besar.
Generasi Z, terutama di Sulawesi Selatan, tumbuh dalam lingkungan yang sangat terhubung dengan dunia digital, menjadikan mereka sebagai pionir dalam inovasi pemasaran berbasis teknologi. Untuk menjangkau mereka, diperlukan pendekatan yang lebih spesifik dan relevan dengan gaya hidup mereka yang serba cepat dan berbasis konten visual.
Penggunaan media sosial yang dinamis, pengaruh konten kreatif, serta interaksi langsung yang membangun kepercayaan menjadi elemen penting dalam merancang kampanye digital marketing efektif untuk Gen Z Sulsel.
Dilansir dari Meson Digital, Generasi Z dianggap memiliki potensi besar dalam mengubah lanskap digital marketing. Hal ini disebabkan oleh perbedaan signifikan dalam pola hidup dan kebiasaan mereka dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Dengan demikian, pemasaran yang efektif harus disesuaikan dengan karakteristik dan preferensi unik dari Gen Z.Sebagai generasi yang lahir dan besar di era digital, Gen Z Sulawesi Selatan (Sulsel) telah menjadi pelopor dalam perubahan cara pemasaran digital.
Berikut beberapa tips digital marketing yang sangat relevan dengan tren saat ini:
1. Gunakan Media Sosial
Gen Z sangat terhubung dengan media sosial. Platform seperti TikTok, Instagram, dan X (dulu Twitter) menjadi tempat utama untuk mencari hiburan dan informasi. Bagi pelaku bisnis yang ingin menjangkau Gen Z, fokus pada platform-platform ini adalah langkah yang tepat. Menurut We Are Social (2024), 85% dari Gen Z menghabiskan sebagian besar waktu mereka di media sosial.
2. Libatkan Influencer
Gen Z selalu mengikuti perkembangan tren dan sering mencari rekomendasi dari influencer di media sosial. Menggandeng influencer lokal atau yang memiliki pengaruh di kalangan Gen Z bisa menjadi strategi pemasaran yang efektif. Influencer ini mampu membangun kepercayaan serta meningkatkan keterlibatan dengan audiens secara cepat.
3. Konten Video Pendek
Konten video pendek menjadi pilihan utama bagi Gen Z. Video jenis ini, seperti yang ada di TikTok atau Instagram Reels, 2,5 kali lebih efektif dalam meningkatkan engagement dibandingkan video panjang.
Menurut HubSpot (2024), video pendek lebih mudah dicerna dan mudah dibagikan oleh audiens, menjadikannya format yang ideal untuk kampanye pemasaran.
4. Bentuk Interaksi dengan Audiens
Mengajak audiens untuk berpartisipasi, seperti melalui polling atau kuis di media sosial, bisa meningkatkan keterlibatan. Tidak hanya membuat konten lebih menarik, interaksi semacam ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang preferensi audiens.
Lebih dari itu, hal ini juga membantu menciptakan komunitas yang lebih erat dan hubungan yang lebih personal dengan audiens.
5. Bangun Sisi Otentisitas
Di dunia digital yang dipenuhi dengan konten, keaslian merek menjadi sangat penting. Gen Z lebih menghargai merek yang menunjukkan sisi otentik mereka. Oleh karena itu, membangun citra yang jujur dan unik dapat meningkatkan kredibilitas dan membangun kepercayaan yang lebih dalam dengan audiens.
6. Pemasaran Meme
Menggunakan meme atau humor yang relevan dengan tren terbaru bisa menjadi cara efektif untuk menarik perhatian Gen Z. Misalnya, Netflix Indonesia menggunakan humor dalam promosi film horor komedi Agak Laen, yang sukses menarik perhatian penonton muda.
Meme yang tepat dapat meningkatkan kesadaran merek dan membuat konten Anda lebih relatable.
Dengan memahami kebiasaan dan preferensi digital Gen Z, pelaku bisnis di Sulawesi Selatan bisa menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan dengan audiens mereka. Mengikuti tren ini tidak hanya akan meningkatkan keterlibatan, tetapi juga mempersiapkan merek untuk sukses di pasar yang semakin digital. (fit/in)