back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
26.7 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Makassar dalam Krisis: Jalan Panjang Menuju Kota Ramah Iklim

Warga pesisir, pekerja harian, dan aktivis muda menghadapi krisis iklim yang tak memberi ruang untuk berteduh. Negara kerap datang terlambat—atau sama sekali tidak. MAKASSAR, Inspirasinusantara.id...
BerandaBudayaSenjata Tradisional Khas Sulsel yang Estetik, Begini Fungsinya!

Senjata Tradisional Khas Sulsel yang Estetik, Begini Fungsinya!

INSPIRASI NUSANTARA — Bessing adalah senjata tradisional khas Sulsel yang berbentuk tombak dengan ujung besi bermata dua dan berkelok menyerupai keris. Senjata tradisional khas Sulsel ini digunakan oleh masyarakat Bugis-Makassar dalam pertempuran maupun berburu, mencerminkan keahlian pandai besi lokal dalam menciptakan alat yang fungsional dan estetis.

Senjata tradisional khas Sulsel ini dalam budaya Bugis-Makassar tidak hanya berfungsi sebagai alat pertahanan, tetapi juga memiliki makna simbolik yang mendalam. Senjata tradisional khas Sulsel ini sering digunakan dalam upacara adat dan dianggap sebagai simbol keberanian serta kehormatan pemiliknya.

Senjata Tradisonal Khas Sulsel Filosofi dan Fungsinya

Menurut buku Senjata Tradisional Daerah Sulawesi Selatan terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, “Bessing atau tombak merupakan senjata tradisional Sulawesi Selatan yang berbentuk kayu dan ujung besi tajam,” dikutip dari kompas.com

Desainnya yang khas mencerminkan perpaduan antara fungsi praktis dan nilai estetika dalam budaya Sulawesi Selatan.

BACA JUGA: Senjata Tradisional Khas Sulawesi Selatan yang Tetap Relevan di Era Modern

Di era modern, Bessing tetap relevan sebagai simbol kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Senjata ini sering ditampilkan dalam pertunjukan budaya dan menjadi bagian dari identitas masyarakat Sulawesi Selatan.

Pemerintah daerah dan komunitas budaya aktif melestarikan Bessing melalui berbagai program edukasi dan pelatihan pembuatan senjata tradisional. Upaya ini bertujuan untuk menjaga warisan budaya dan meningkatkan apresiasi generasi muda terhadap nilai-nilai leluhur.

Selain itu, Bessing juga menarik perhatian para kolektor dan peneliti yang tertarik pada senjata tradisional Indonesia. Keunikan desain dan nilai historisnya menjadikan Bessing sebagai objek studi dalam bidang antropologi dan seni.

Dengan demikian, Bessing tidak hanya menjadi artefak masa lalu, tetapi juga bagian integral dari identitas budaya yang terus berkembang. Keberadaannya mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan menghormati tradisi dalam menghadapi tantangan zaman.

Sebagai warisan budaya, Bessing mengajarkan nilai-nilai keberanian, kehormatan, dan identitas yang tetap relevan hingga kini. Melalui pelestarian dan pemahaman mendalam, kita dapat memastikan bahwa kearifan lokal ini terus hidup dan memberi inspirasi bagi generasi mendatang. (*/IN)