IN, MAKASSAR — Badik, senjata tradisional khas Sulawesi Selatan, terus mempertahankan eksistensinya sebagai simbol budaya dan identitas masyarakat Bugis-Makassar. Meskipun tidak lagi digunakan sebagai alat pertahanan diri dalam kehidupan sehari-hari, badik kini berperan penting dalam upacara adat, koleksi budaya, dan pelestarian nilai-nilai lokal.
Menurut Budayawan Universitas Hasanuddin, Burhan Kadir, M.A., kaum lelaki Sulawesi Selatan, senjata tradisional adalah membuat utuh dirinya sebagai laki-laki. “Bahkan diyakini mencukupkan tulang rusuknya,” ucapnya dikutip dari berbagai sumber.
Penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian besar sistem pengetahuan orang Bugis tentang senjata tradisional saat ini terpateri dalam lontarak.
Selain badik, Sulawesi Selatan memiliki berbagai senjata tradisional lainnya seperti Bessing (tombak), Tappi (keris), dan Alameng (pedang kerajaan). Masing-masing senjata ini memiliki nilai historis dan simbolik yang mendalam, mencerminkan keberanian dan identitas masyarakat setempat.
Dengan pelestarian dan pengenalan kembali senjata-senjata tradisional ini, masyarakat Sulawesi Selatan berupaya menjaga warisan budaya mereka agar tetap hidup dan relevan di tengah arus modernisasi. (*/IN)



