MAKASSAR, Inspirasinusantara.id — Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin memimpin langsung aksi bersih-bersih saluran air di Jalan A.P. Pettarani, tepat di depan Kampus UNM, Rabu (18/6/2024), sebagai bentuk antisipasi dini menghadapi musim hujan.
Kegiatan ini melibatkan ratusan personel lintas instansi dan menyasar titik-titik langganan banjir.
Baca juga: Infrastruktur Rusak dan Ancaman Banjir Jadi Sorotan DPRD Makassar
“Kita hadir di sini untuk bersama-sama mengantisipasi datangnya musim penghujan,” kata Munafri dalam arahannya.
“Seluruh saluran-saluran di Kota Makassar harus kita bersihkan agar alur air berjalan lancar.”
Menurut Munafri, kegiatan ini bukan sekadar aksi seremonial melainkan kerja bersama yang harus dilakukan secara rutin.
Ia menegaskan pentingnya memperhatikan titik-titik rawan banjir agar genangan tidak lagi mengganggu aktivitas masyarakat.
“Tempat-tempat yang selama ini menjadi langganan banjir harus kita minimalisir. Air tidak boleh tinggal lama sehingga tidak menghambat aktivitas warga,” ujarnya.
Munafri juga menyoroti peran Satgas dan seluruh instansi yang terlibat agar kegiatan ini berjalan efektif dan berkelanjutan.
Ia menekankan bahwa pembersihan saluran air adalah tanggung jawab kolektif, bukan tugas satu instansi saja.
“Ini bukan cuma acara kumpul-kumpul. Ini pekerjaan kita bersama untuk mengurangi risiko banjir di Kota Makassar,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa persoalan banjir bukan hanya soal hujan deras, tetapi juga saluran yang tersumbat oleh sampah dan infrastruktur yang tak terawat.
Sebab itu, penanganan harus dilakukan sejak awal, termasuk penggantian pompa air.
“Saya sudah minta pompa di ujung Andi Djemma diganti dengan kapasitas lebih besar supaya lebih cepat dalam merespon genangan air,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir, menyebut sebanyak 370 personel dikerahkan dalam kegiatan ini.
Terdiri dari 278 orang PJLP dari Dinas PU, 100 dari kecamatan, 50 dari Balai Pompeng, dan 30 dari Balai Jalan.
“Prioritas kami saat ini adalah membersihkan titik-titik rawan banjir, terutama di wilayah Pettarani,” jelas Zuhaelsi.
“Pompa lama kapasitasnya kecil yang ada sekarang akan diganti dengan kapasitas 425 kubik per detik.”
Selain pembersihan, kegiatan ini juga mencakup penataan kabel dan pipa yang menghambat saluran air.
Zuhaelsi mengatakan pihaknya akan mengundang pemilik kabel untuk melakukan koordinasi agar tidak lagi ada kabel mati yang menumpuk di saluran.
“Kabel-kabel yang tidak berfungsi harus dikeluarkan agar tidak mengganggu aliran air,” katanya.
“Kami akan gelar rapat koordinasi lintas sektor dalam waktu dekat.”
Zuhaelsi juga memastikan bahwa seluruh PJLP di Dinas PU sudah berkontrak dan siap bekerja di lapangan.
Menurutnya, penggajian tenaga PJLP mengikuti skema yang sudah ditetapkan dan tidak ada kendala administratif.
“PJLP sudah rampung semua dan gajinya tetap mengikuti skema sebelumnya,” tutupnya. (Andi/IN)