IN, MAKASSAR— Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan dalam konflik antara Israel-Palestina pada hari Senin (6/11). Dia mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi Jalur Gaza yang terus menerima serangan. Guterres menyebutnya sebagai tempat tragis bagi anak-anak, “Kuburan Anak-Anak”, ia menegaskan pentingnya upaya gencatan senjata kemanusiaan yang mendesak.
“Bencana yang sedang terjadi membuat perlunya gencatan senjata kemanusiaan menjadi semakin mendesak seiring berjalannya waktu,” kata Guterres kepada awak media di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat.
Menanggapi ucapan Guterres, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilard Erdan, meminta Guterres untuk mundur dari jabatannya karena tidak secara tegas meminta Hamas untuk menyerah. Pernyataan Menteri Luar Negeri Israel juga mengecam Guterres karena tidak menyebut Hamas sebagai akar masalah di wilayah Palestina.
“Guterres telah kehilangan pedoman moralnya dan tidak boleh bertahan satu menit pun di posisinya,” tulis Erdan di X.
Perlu diketahui, konflik tersebut dimulai ketika Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza sebagai respons terhadap serangan yang dilakukan oleh Hamas di Israel selatan bulan sebelumnya.
Di tengah pernyataan Hamas mengenai jumlah korban, Israel menyatakan bahwa mereka berupaya menghindari korban sipil saat menyerang infrastruktur Hamas dan menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai.
Guterres menekankan tanggung jawab bersama semua pihak yang terlibat dalam konflik, serta komunitas internasional, untuk menghentikan penderitaan yang tidak manusiawi dan memperluas bantuan kemanusiaan di Gaza.
“Pihak-pihak yang berkonflik – dan, tentu saja, komunitas internasional – menghadapi tanggung jawab langsung dan mendasar: menghentikan penderitaan kolektif yang tidak manusiawi ini dan secara dramatis memperluas bantuan kemanusiaan ke Gaza,” kata Guterres. (fai/IN)