Alasan Edelweiss Disebut Bunga Abadi, Salah Satunya Karena Cuaca Ekstrem

EDELWEISS. (Foto: INSPIRASI NUSANTARA)

INSPIRASI NUSANTARA—Edelweiss disebut sebagai bunga abadi tentu bukan karena tanpa alasan. Tanaman berwarna putih ini hanya dapat ditemui di daerah pegunungan dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut atau lebih.

Berada di ketinggian, edelweiss diterpa kondisi cuaca ekstrem, serperti cuaca dingin, sinar UV yang tinggi, dan angin kencang. Namun, cuaca ekstrem itulah yang membuatnya menjadi bunga abadi.

Berikut ini beberapa alasan Edelweiss disebut sebagai bunga abadi.

Habitat di Ketinggian dengan cuaca ekstrem

Edelweiss tumbuh di daerah pegunungan dengan kondisi lingkungan yang keras, seperti angin kencang, sinar UV yang intens, dan suhu rendah. Untuk bertahan hidup, bunga ini mengembangkan adaptasi alami untuk menjaga stabilitasnya dalam kondisi ekstrem tersebut.

Dengan kemampuan adaptasi tersebut, edelweiss dapat hidup selama bertahun-tahun. Karena edelweiss tumbuh di lingkungan yang keras, proses pertumbuhannya lambat, tetapi dapat terus hidup selama waktu yang cukup lama.

Ketahanan setelah mekar lebih lama

Bunga edelweiss biasanya mekar antara bulan April hingga Agustus, tergantung pada kondisi lingkungan dan iklim di ketinggian. Setelah mekar, bunganya dapat bertahan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada kondisi cuaca.

Meski telah dipetik, bunga edelweiss dapat tetap awet dan terlihat segar selama bertahun-tahun. Hal ini terjadi karena edelweiss memiliki lapisan lilin pada kelopak bunganya yang membantunya mencegah kehilangan air sehingga dapat mempertahankan bentuk dan warnanya setelah dipetik.

Ciri fisik

Edelweiss memiliki kelopak bunga yang berwarna putih atau kuning pucat dengan daun yang berbulu halus. Bulu-bulu halus tersebut berfungsi untuk melindungi edelweiss dari cuaca ekstrem, termasuk sinar UV yang kuat di ketinggian.

Mengandung Leontopodic acid

Edelweiss mengandung leontopodic acid yang membantu melindungi sel-sel bunga dari kerusakan oksidatif. Leontopodic acid merupakan senyawa antioksidan yang tinggi sehingga berperan dalam memperlambat proses penuaan dan kerusakan sel.

Leontopodic acid juga memiliki sifat anti-inflamasi yang berguna untuk mengurangi peradangan dan iritasi. Pada bunga edelweiss, leontopodic acid berfungsi melindungi tanaman dari sinar ultraviolet (UV) yang intens di pegunungan tinggi, serta dari kondisi cuaca ekstrem.

Termasuk tanaman yang dilindungi

Sama seperti edelweiss di daerah lain, bunga ini sering dilindungi karena terancam oleh aktivitas pendakian dan pengambilan secara liar. Sebagai spesies yang tumbuh lambat dan habitatnya terbatas, edelweiss termasuk tanaman yang perlu dilestarikan.

Itulah beberapa alasan Edelweiss disebut sebagai bunga abadi. (*/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *