Anime dan Manga Astro Boy, Ikon budaya populer Jepan
ISPIRASI NUSANTARA– Anime dan manga merupakan dua elemen penting dalam budaya populer Jepang. Karakter Astro Boy ciptaan Osamu Tezuka menjadi tokoh paling ikonis yang mendunia.
Osamu Tezuka yang lahir hari ini, 3 November, 96 tahun yang lalu telah melahirkan warisan budaya Jepang yang paling dikenal seluruh dunia berkat eksplorasi dalam karya-karyanya. “Tezuka menjadi sangat terkenal karena menciptakan Astro Boy (kadang juga dikenal sebagai Atom Astro) satu tokoh budaya pop paling ikonis dari negara ini” dikutip dari laman Japan Tourism National Organization.
Astro Boy menjadi serial anime pertama yang ditayangkan secara luas pada tahun 1963. Karya itu telah diadaptasi dalam berbagai format, termasuk film, serial televisi, dan merchandise dan menjadi pelopor genre anime dan manga modern.
Tezuka berhasil meredefinisi dunia manga dan animasi di Jepang melalui karya-karyanya yang tak hanya imajinatif tetapi juga mendalam. Dimulai dengan karyanya yang terkenal, *New Treasure Island*, yang diterbitkan pada 1947. Pengaruh karyanya bertahan hingga kini dan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda, termasuk serial legendaris Astro Boy, Princess Knight, hingga Buddha.
Dikenal sebagai sosok visioner, Tezuka sering disamakan dengan Walt Disney dalam dunia animasi Jepang, dan ia mengakui bahwa Disney adalah salah satu inspirasinya. Namun, tak hanya terinspirasi, Tezuka juga memperkaya manga dengan adaptasi elemen budaya Barat yang ia sesuaikan dengan gaya Jepang.
Gaya penceritaannya yang sinematik, dipengaruhi oleh novel grafis Milt Gross He Done Her Wrong, menciptakan tata letak yang dramatis pada setiap halaman, membawa pembaca lebih mendalami pengalaman visual yang unik di dunia manga.
Salah satu inovasi Tezuka adalah pendekatannya yang sinematik, seperti penggunaan teknik “pan, close-up, dan zoom,” yang menciptakan kesan gerak dalam adegan-adegannya. Teknik ini menjadikannya pionir di dunia manga, karena sebelumnya metode ini lebih umum di dunia perfilman. Tezuka juga kerap memasukkan referensi budaya populer dan tren global dalam karya-karyanya. Contohnya, dalam karyanya Metropolis, ia mengadaptasi sinematografi ala film Hollywood, seperti teknik fokus-dalam, yang memberikan kedalaman di setiap frame gambar.
Tezuka Osamu memang telah meninggalkan jejak yang dalam pada industri manga dan animasi, yang hingga kini menjadi warisan budaya dunia. Karyanya bukan hanya hiburan, tetapi juga cermin reflektif tentang nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. (fit/in)