back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
33.2 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Makassar Menuju Panggung Global : Munafri Disambut Dubes RI di Wina

AUSTRIA, inspirasinusantara.id — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mendapat sambutan hangat dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria merangkap Slovenia dan perwakilan PBB, Damos...
BerandaNasionalBMKG Peringatkan Krisis Iklim, Simak 5 Tips Atasi Ancaman Air Bersih

BMKG Peringatkan Krisis Iklim, Simak 5 Tips Atasi Ancaman Air Bersih

inspirasinusantara.id — BMKG memperingatkan Indonesia tengah berada di ambang krisis iklim, seiring meningkatnya suhu rata-rata dan makin seringnya cuaca ekstrem yang mengancam ketersediaan air bersih serta ketahanan pangan nasional.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa Indonesia kini menghadapi fase krusial dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Suhu yang terus meningkat dan cuaca ekstrem yang makin sering terjadi, seperti banjir dan kekeringan, mulai menekan ketahanan air dan pangan secara signifikan.

“Pada tahun 2024, suhu rata-rata nasional mencapai 27,52°C, dengan anomali tahunan sebesar +0,81°C dibandingkan periode normal. Ini mengindikasikan tren pemanasan global yang makin nyata,” jelas Dwikorita seperti dikutip dari situs resmi BMKG

BMKG mencatat bahwa sebagian besar wilayah Indonesia mengalami suhu yang hampir selalu berada di atas persentil ke-95 sepanjang tahun. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan, melainkan kenyataan yang sedang terjadi.

Salah satu dampak paling terasa adalah kekeringan. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang 2019 terjadi 1.785 kasus kekeringan yang tersebar di seluruh 34 provinsi. Krisis air bersih pun menjadi ancaman serius, terutama di musim kemarau ketika pasokan dari sungai, danau, dan air tanah menyusut drastis.

Menghadapi tantangan ini, masyarakat diimbau untuk mulai beradaptasi dengan pola hidup hemat air. Mengutip PDAM Info, berikut beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan:

1. Hemat Penggunaan Air

Kebiasaan sederhana seperti menutup keran saat menyikat gigi, memperbaiki kebocoran pipa, dan menggunakan air secukupnya saat mandi, dapat berdampak besar dalam mengurangi konsumsi air.

2. Gunakan Air Secara Cerdas

Manfaatkan air bekas cucian untuk menyiram tanaman atau air hujan untuk keperluan non-konsumsi. Penggunaan teknologi hemat air seperti toilet dan keran efisien juga sangat disarankan.

Baca juga : BMKG: Awal Mei, Sulsel Berstatus Siaga Hujan Lebat dan Potensi Banjir

3. Bangun Penampungan Air Hujan

Menyimpan air hujan bisa jadi solusi alternatif untuk kebutuhan sehari-hari. Penelitian Universitas Indonesia menunjukkan bahwa metode ini bisa mengurangi pemakaian air tanah hingga 30%.

4. Lestarikan Alam lewat Reboisasi

Penanaman pohon membantu menyerap air hujan, mencegah erosi, dan memperkaya cadangan air tanah. Program reboisasi nasional bahkan mencatat penanaman lebih dari 1 miliar pohon pada 2021.

5. Jaga Kebersihan Aliran Air

Sampah yang dibuang sembarangan ke sungai dan saluran air bukan hanya mencemari lingkungan, tapi juga menyumbat aliran air bersih. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat bahwa 60% sampah domestik di Indonesia berakhir di sungai atau laut.

BMKG menegaskan bahwa krisis iklim bukan lagi isu masa depan, melainkan realitas yang sedang kita hadapi bersama. Peringatan ini menjadi panggilan darurat bagi masyarakat Indonesia untuk lebih bijak dalam menggunakan air dan menjaga lingkungan.

Suhu yang terus meningkat dan cuaca ekstrem yang makin sering terjadi bukan hanya mengganggu kenyamanan hidup, tapi juga mengancam pasokan air bersih yang menjadi kebutuhan dasar setiap orang. (*/IN)