INSPIRASI NUSANTARA–Dalam budaya Sulawesi Selatan (Sulsel), corak warna tradisional bukan hanya penanda estetika. Setiap corak dan nuansa warna yang dipilih untuk busana tradisional menceritakan kisah kehidupan, memberikan semangat baru yang menginspirasi.
Sulawesi Selatan, yang kaya akan budaya dan tradisi, menyimpan berbagai simbol yang mencerminkan nilai-nilai luhur, salah satunya melalui corak warna. Setiap warna yang dikenakan, terutama dalam busana tradisional, bukan hanya sekadar elemen visual, tetapi juga membawa cerita dan makna mendalam.
Warna-warna ini mencerminkan garis keturunan, status sosial, serta perjalanan hidup seseorang, memberikan semangat baru dan energi positif dalam setiap lapisannya.
Dalam buku Manusia Bugis, Pelras mengungkapkan bahwa pemilihan warna pada Baju Bodo memiliki aturan tertentu yang menggambarkan identitas pemakainya. Setiap warna membawa semangat dan harapan baru bagi yang mengenakannya.
Berikut corak warna tradisional khas Sulsel yang memberi semangat baru dalam setiap lapisannya:
1. Warna Kuning: Lambang Kemurnian dan Keagungan
Baju Bodo berwarna kuning hanya dikenakan oleh gadis bangsawan yang termasuk dalam kelompok pattola, yang memiliki darah murni. Warna kuning ini terinspirasi oleh tokoh legendaris, to Manurung, pemimpin pertama yang muncul di Tanah Bone.
Kuning menjadi simbol kemurnian dan keagungan, serta mengingatkan kita pada pentingnya menjaga warisan darah bangsawan dalam menjaga kehormatan keluarga.
2. Merah dan Hijau: Identitas Bangsawan dengan Kehormatan
Warna merah dan hijau adalah simbol bagi keturunan bangsawan yang tidak memiliki garis darah murni. Baju Bodo dengan warna ini menunjukkan bahwa meski pemakainya berasal dari keluarga bangsawan, mereka mungkin bukan bagian dari garis keturunan langsung, namun tetap dihormati dalam struktur sosial mereka.
Merah dan hijau menggambarkan keanggunan dan status yang diakui dalam masyarakat.
3. Merah Tua: Simbol Kedewasaan dan Pengalaman
Baju Bodo merah tua, atau yang dikenal dengan nama “nyila”, adalah simbol kedewasaan. Warna ini sering dipakai oleh orang dewasa yang telah melewati berbagai perjalanan hidup dan memperoleh pengalaman berharga. Merah tua mengandung filosofi bahwa kedewasaan membawa tanggung jawab besar, serta kepercayaan diri yang terbentuk dari proses kehidupan yang panjang.
4. Hijau Muda: Melambangkan Kegembiraan Usia Muda
Baju Bodo berwarna hijau muda dikenakan oleh gadis-gadis bangsawan yang masih dalam masa muda, bak daun yang baru tumbuh. Warna ini menunjukkan semangat muda yang penuh harapan, dan melambangkan potensi yang akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Seperti dedaunan yang bertumbuh, begitu pula dengan para gadis muda, yang memiliki masa depan cerah yang penuh potensi.
5. Putih: Lambang Kesucian dan Kesetiaan
Warna putih pada Baju Bodo memiliki makna kesucian dan kesetiaan. Baju Bodo putih dikenakan oleh indo pasusu, perempuan yang menjadi pengasuh dalam keluarga bangsawan. Putih melambangkan kesetiaan yang tak tergoyahkan serta kesucian dalam menjalani peran yang penuh pengabdian. Sebagai penjaga kehidupan keluarga bangsawan, warna ini menggambarkan kedalaman komitmen dan dedikasi.
Setiap corak warna tradisional khas Sulsel khusunya pada Baju Bodo bukan hanya menunjukkan status sosial, tetapi juga membawa semangat baru bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
Dalam perkembangan zaman, makna mendalam yang terkandung dalam setiap corak warna ini terus dihargai dan dilestarikan, memberikan simbol kehidupan yang penuh kehormatan, kedewasaan, dan pengabdian.
Corak warna tradisional Sulsel dan Baju Bodo tidak hanya sekadar pakaian adat, tetapi juga representasi identitas budaya yang terus mekar, menginspirasi generasi baru untuk menjaga warisan nilai-nilai luhur. (fit/in)