IN, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Danny Pomanto meminta pertanggungjawaban sosial PLN Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) atas insiden kebakaran yang terjadi di SMP 8 Makassar. Menurutnya, kejadian tersebut disebabkan pemadaman listrik bergilir yang dilakukan setiap hari.
“Saya kira jalan keluarnya adalah PLN harus punya tanggung jawab sosial. Kita kan tidak mengerti soal naik tegangan atau turun, siapa yang tahu. Kadang-kadang tegangan turun, rusak,” keluhnya.
SMP 8 Makassar Dilahap Si Jago Merah, Disdik Alihkan Kelas Daring
Lebih lanjut Danny menceritakan kronologi kebakaran yang menimpa SMPN 8 Makassar. Kemarin, aktivitas sekolah sedang berlangsung, semua perangkat termasuk kipas angin dan lainnya dalam keadaan hidup. Lalu terjadi mati lampu selama 4 jam dan semua pulang. Setelah itu, listrik nyala maka perangkat yang tak dimatikan aktif kembali. Hal itulah yang menjadi penyebab muncul percikan api dan terjadilah kebakaran.
“PLN bisa memberi pencerdasan kepada seluruh masyarakat kalau perlu bantu untuk mendiagnosa kabel yang sudah rawan. Masyarakat ini kan tidak tahu kasian. Jangankan masyarakat saya saja tidak tahu mana kabelku yang bagus atau tidak,” tuturnya.
Sebagai bukti, Danny mempertegas hasil rekaman CCTV yang memperlihatkan kipas angin korslet sampai munculnya percikan api.
PLN Ungkap Penyebab Pemadaman Listrik Bergilir di Sulsel
Danny Pomanto berharap agar kejadian ini tak terulang kembali. Apalagi sehari sebelumnya, kebakaran juga menelan dua korban; ibu dan anak.
“Saya rasa ini cukup dua korban, saya miris sekali padahal ini orang dititipkan ke mertuanya jadi aduh saya sangat sedih sekali dengar, apalagi cerita cerita penyelamatan anak itu,” ungkapnya.
Dia menginginkan agar sikap PLN juga berimbang. Diantara adanya pemadaman harus pula ada edukasi, sebaliknya jika masyarakat lambat bayar maka masyarakat juga diberi sanksi.