IN, JAKARTA – Calon Presiden 2024 nomor urut 1, Anies Baswedan menjadi orang kedua yang diberikan kesempatan memaparkan visi misinya soal tema debat ketiga tentang pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Pada kesempatan tersebut, Anies memaparkan berbagai target yang akan dilakukannya ketika diberi kesempatan untuk memimpin RI. Ia mengatakan jika Indonesia perlu menjadi pelaku utama dalam sistem diplomasi dunia untuk itu banyak hal yang perlu dirubah untuk mencapai tujuan itu.
“Misalnya cyber teck. Komputer dan hp kita diserang oleh cyber teck , manusia perdagangan anak, bagaimana perempuan, anak- anak menjadi korban dan narkoba menyerbu Indonesia. Sebanyak 4,8 juta orang terpapar narkoba, keluarga menderita karena narkoba. Bukan cuma itu, Kementerian Pertahanan dibobol oleh hacker. Itu sangat ironi. Sebanyak Rp700 triliun anggaran pertahanan tidak bisa mengembalikan itu justru digunakan untuk membeli alat bekas. Sementara tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas. Ini yang perlu diperhatikan,” jelasnya di Istora Senayan Jakarta pada Minggu (07/01/2024).
Jelang Pemilu, Anies Baswedan Fokuskan Suara ke Anak Muda
Selanjutnya, Anies juga berencana mengembalikan kekuatan Indonesia yang meliputi kekuatan kebudayaan, kekuatan kesenian, kekuatan ekonomi yang harus ikut mewarnai kanca dunia. Produksi film kata Anies, kuliner dan para spora harus fenomena dunia.
“Kita menginginkan dengan cara seperti itu maka apa yang ada di level dunia bisa membuat Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tamu mempesona di negeri orang, dan presiden menjadi panglima diplomasi . Bukan hanya hadir di forum forum tapi juga hadir mewarnai . Menghapuskan penjajahan di atas muka bumi. Bukan hanya statement pada saat upacara tapi memang harus diaplikasikan khusunya untuk Palestina,” terangnya.
PKS Ingatkan Anies-Muhaimin Soal Amien Rais Syndrome, Apa Maksudnya?
Sementara food estate l yang tidak mengahasilkan lanjut Anies, harus diubah. Kepentingan harus diubah, harus yang mementingkan data informasi kapasitas yang serius.
“Kita ingin republik ini berperan di level global dijaga secara serius untuk rumah tangga untuk nasional sehingga kewibawaan kita adalah kewibawaan berdasarkan kekuatan untuk itu kita butuh perubahan,” bebernya.