back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
26.5 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Unismuh Makassar Buka Jalur Fast Track: Kuliah 5 Tahun Boyong Ijazah Sarjana dan Magister

IN, MAKASSAR - Setelah meraih akreditasi institusi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Universitas Muhammadiyah Makassar terus mengembangkan inovasi dan terobosan. Salah...
BerandaPolitikDebat Ketiga Capres, Begini Tanggapan Masing-masing Paslon Soal Teknologi Siber 

Debat Ketiga Capres, Begini Tanggapan Masing-masing Paslon Soal Teknologi Siber 

IN, JAKARTA – Pertahanan teknologi di ranah siber merupakan bahasan pertama dalam gelaran Debat Capres Ketiga yang berlangsung di Istora Senayan, Minggu (07/01/2024).

Dalam kesempatan ini, Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan berpendapat bahwa siber attack merupakan ancaman nontradisional yang makin hari makin nyata dirasakan di Indonesia.

“Kita merasakan keluarga-keluarga kita, Hp, dan komputer, menghadapi tantangan hacking. Karena itulah menurut kami, perlu sekali kita membangun satu struktur pertahanan siber yang serius, dan ini tidak cukup dengan memberikan tugas pada sekelompok orang, satu adalah dengan membangun satu sistem yang komprehensif yang melibatkan seluruh lembaga termasuk komponen masyarakat,” ucapnya.

Ganjar-Mahfud Kenakan Jaket Bomber Nuansa Militer Klasik di Debat Capres Ketiga Malam Ini

“Pengadaan teknologi-teknologi terbaru tapi kuncinya semata-mata bukan pada teknologinya, kuncinya adalah pelibatan semua secara semesta, yang ketiga yang tidak kalah penting adalah mekanisme untuk merespon balik apabila terjadi serangan sehingga memiliki kecepatan untuk recover kecepatan untuk kembali dalam sistem ketika teradi serangan siber itu,” lanjut Anies.

Sementara itu, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto memberikan tanggapan terkait jawaban Anies tersebut. Menurutnya, yang terpenting dalam penguatan pertahanan ranah siber adalah sumber daya manusia, yang pada akhirnya akan mengelola dan mengoperasikan segala infrastruktur dan sistem yang ada.

“Saya berpandangan, yang nyata tentang masalah AI, Siber, Teknologi tinggi dan sebagainya, adalah sumber daya manusianya. Begitu jadi menteri saya membentuk 4 fakultas baru di bidang sains teknologi, engineering dan matematik. Kita mempersiapkan putra-putri kita terbaik untuk menguasai teknologi, sains, AI, dan Siber. Bukan barang yang kita beli. Kita harus kuasai sistem yang kita pegang,” beber Prabowo.

Debat Ketiga Capres 2024, Anies Singgung Dana Rp700 Triliun Kemenhan Cuma Beli Alat Militer Bekas

Ganjar Pranowo, sendiri memiliki pandangan yang hampir serupa dengan Prabowo Subianto. Di mana SDM berperan penting dalam pertahanan di bidang siber. Orang-orang yang memiliki potensi di bidang ini, perlu mendapat ruang untuk mengembangkan diri dan bekerja ketika mereka kembali. Ganjar menyebutkan bahwa BRIN bisa menjadi kolaborator yang sangat baik terkait hal ini.

“Yang pertama kita musti menguatkan BSSN, Kita perlu untuk membuat security sistem yang baik , Bahkan, selain membangun SDM dan infrastruktur yang baik, maka kecepatan internet dan coverage-nya harus tinggi. Kalo kita membuatkan satu sistem infrastruktur yang bagus, jangan dikorupsi. Ini yang kemudian jadi persoalan, maka tidak pernah selesai dan tentu saja LPDP itu punya potensi yang sangat bagus untuk memberangkatkan orang-orang, anak-anak hebat kesana. Namun kemudian ketika mereka sudah balik, mereka musti diberikan ruang untuk bisa bekerja, BRIN bisa kita libatkan mereka bisa membuat kolaborasi yang sangat bagus. Bahkan kemudian pengamanan di kepolisian saya kira perlu siber institusi yang dipimpin oleh jenderal bintang tiga dan kita perlu duta besar siber,” kata calon Presiden dari paslon nomor urut 3 itu.