Wisata  

Eksplorasi Ilmu dan Alam: Wisata Edukasi Menarik di Gua-Gua Sulawesi Selatan

Eksplorasi Ilmu dan Alam: Wisata Edukasi Menarik di Gua-Gua Sulawesi Selatan
EKSPLORASI Ilmu dan Alam: Wisata Edukasi Menarik di Gua-Gua Sulawesi Selatan. (foto:ig/@konjenmakassar)

INSPIRASI NUSANTARA–Sulawesi Selatan menyimpan jejak peradaban manusia yang tersembunyi di balik formasi karst yang megah. Dari seni cadas tertua di dunia hingga situs pemakaman leluhur, gua-gua di daerah ini bukan sekadar destinasi wisata alam, tetapi juga tempat edukasi sejarah yang mengungkap kisah ribuan tahun lalu

Sulawesi Selatan bukan hanya kaya akan budaya dan tradisi, tetapi juga memiliki jejak sejarah dan ilmu pengetahuan yang tersimpan dalam gua-gua purba. Sejumlah gua di daerah ini menyimpan bukti seni cadas tertua di dunia, ritual adat, hingga kisah-kisah sejarah yang menarik untuk dijelajahi.

Dilansir dari BBC News, Tim ilmuwan dipimpin oleh Adhi Agus Oktaviana, pakar seni cadas Indonesia dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta. Ia mengatakan bahwa penceritaan naratif merupakan bagian penting dari kebudayaan manusia purba di Indonesia sejak dulu.

Berikut adalah lima gua di Sulawesi Selatan yang dapat menjadi destinasi wisata edukasi yang menarik:

1. Gua Leang Karampuang, Maros-Pangkep

Salah satu penemuan arkeologi paling berharga di Sulawesi Selatan adalah seni cadas di Gua Leang Karampuang, yang terletak di kawasan karst Maros-Pangkep. Gua ini menampilkan lukisan berusia lebih dari 51.200 tahun, menjadikannya bukti tertua seni representasional manusia yang pernah ditemukan.

Lukisan di gua batu kapur Leang Karampuang, yang terletak di kawasan Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan, menggambarkan seni representasional serta bentuk abstrak dari lingkungan sekitar para senimannya. Karena itu, lukisan ini mencerminkan perkembangan pola pikir manusia yang kemudian melahirkan seni dan ilmu pengetahuan.

2. Gua Londa Toraja: Wisata Sejarah dan Budaya Unik

Beralih ke Tana Toraja, Gua Londa menjadi destinasi wisata yang menarik karena keunikan sistem pemakamannya. Di dalam gua-gua Londa, terdapat peti mati yang diletakkan di rak-rak kayu serta berbagai peralatan rumah tangga peninggalan leluhur.

Tradisi pemakaman ini mencerminkan kepercayaan masyarakat Toraja terhadap kehidupan setelah kematian dan penghormatan kepada leluhur.

3. Gua Andulan, Luwu: Jejak Sejarah di Tengah Alam Liar

Gua Andulan di Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, merupakan situs bersejarah yang menyimpan tulang belulang leluhur masyarakat Adat Siteba.

Meski akses menuju gua ini cukup sulit, pengalaman menelusuri lorong-lorong gelapnya memberikan sensasi eksplorasi yang mendebarkan. Komunitas masyarakat adat kini mengelola Gua Andulan sebagai destinasi wisata sejarah dan edukasi budaya.

4. Loko’ Wai Lambun, Enrekang: Keindahan Alam dan Sejarah Tersembunyi

Di Kabupaten Enrekang, terdapat Gua Loko’ Wai Lambun atau lebih dikenal sebagai Loko’ Bubau. Kawasan ini memiliki luas sekitar 23,7 hektare dan berada di kaki bukit batu.

Akses menuju gua ini cukup dekat dari pemukiman warga, menjadikannya destinasi yang menarik bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi keindahan alam sekaligus mendalami sejarah lokal.

5. Gua Loko Tau, Pinrang: Jejak Persembunyian Masa Lalu

Di Kabupaten Pinrang, terdapat Gua Loko Tau yang terletak di kawasan karst Desa Batulappa. Nama Loko Tau berasal dari bahasa setempat, di mana “loko” berarti lubang dan “tau” berarti orang, mencerminkan fungsi gua ini sebagai tempat persembunyian masyarakat di masa peperangan.

Keindahan stalaktit dan stalagmit di dalam gua menambah daya tariknya sebagai objek wisata edukasi dan sejarah.

Beragam gua di Sulawesi Selatan bukan hanya destinasi wisata alam yang indah, tetapi juga tempat edukasi sejarah dan budaya yang menyimpan kisah manusia dari masa ke masa. Dari seni cadas berusia puluhan ribu tahun hingga jejak kehidupan leluhur yang masih dijaga, setiap gua memiliki cerita unik yang menarik untuk digali.

Bagi para peneliti, sejarawan, dan pecinta wisata edukasi, menjelajahi gua-gua ini bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan eksplorasi ilmu dan alam yang memperkaya wawasan tentang peradaban manusia dan keindahan geologi Sulawesi Selatan. (fit/in)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *