IN, MAKASSAR— Elon Musk, pendiri SpaceX, mengumumkan bahwa Starlink akan menyediakan jaringan koneksi internet di wilayah Gaza setelah serangan Israel yang menyebabkan komunikasi di wilayah tersebut terputus total. pada Jumat, (27/10).
Namun, Musk menegaskan melalui postingannya di media sosial X bahwa saat ini belum jelas siapa yang memiliki otoritas untuk jalur darat di Gaza, dan belum ada pihak yang meminta koneksi di wilayah tersebut.
Rencana Musk telah menimbulkan penolakan dari pihak Israel, dengan Menteri Komunikasi Israel menentang keras upaya Musk untuk menyediakan akses internet di Gaza.
Pemadaman listrik yang dimulai pada Jumat (27/10) malam itu memperburuk situasi di Gaza, menghambat operasi di sejumlah rumah sakit dan mencegah kontak dengan staf medis di lapangan. Sejumlah organisasi kemanusiaan internasional telah mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap situasi tersebut.
Berbagai pihak telah mengonfirmasi rencana Starlink dengan manajemen SpaceX, terkait penggunaan jaringan tersebut oleh organisasi bantuan di Gaza, bukan oleh kelompok militan Hamas yang menguasai wilayah tersebut.
“Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi-organisasi bantuan yang diakui secara international di Gaza,” tulis Musk di akun X-nya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, telah menanggapi rencana Musk dengan pernyataan keras, menegaskan bahwa pihaknya akan melawan rencana tersebut dengan segala cara.
“HAMAS akan menggunakannya untuk kegiatan teroris,” tulis Karhi.
“Mungkin Musk bersedia mengkondisikannya dengan membebaskan bayi, putra, putri, orang lanjut usia yang kami culik. Semuanya! Saat itu, kantor saya akan memutuskan hubungan apa pun dengan Starlink” ucapnya di akun X miliknya pada Minggu (29/10). (fai/IN)