Gen Z Lebih Pilih Jadi ‘Pet Parent’ Ketimbang Punya Anak

Gen Z Lebih Pilih Jadi 'Pet Parent' Ketimbang Punya Anak
ILUSTRASI. Kebanyakan Gen Z mendukung gerakan childfree (tidak memiliki anak dan lebih memilih menjadi pet parent (orang tua bagi hewan peliharaan). (foto:istimewa)

INSPIRASI NUSANTARA– Fenomena menarik muncul di kalangan Generasi Z atau Gen Z. Kebanyakan di antara mereka mendukung gerakan childfree  (tidak memiliki anak dan lebih memilih menjadi pet parent (orang tua bagi hewan peliharaan).

Gaya hidup Gen Z telah menunjukkan perubahan signifikan dalam pola pikir mereka, salah satunya dengan semakin banyaknya individu muda yang memilih untuk tidak memiliki anak (childfree) dan lebih memilih menjadi orang tua bagi hewan peliharaan (pet parent).

Gen Z, yang tumbuh di era digital dengan akses informasi yang tak terbatas, umumnya lebih menghargai kebebasan dalam hidup mereka. Gaya hidup Gen Z  dengan merawat hewan peliharaan memungkinkan mereka merasakan ikatan emosional dan kasih sayang tanpa harus mengorbankan kemandirian dan ruang pribadi.

Menurut teori Self-Determination, yang berfokus pada tiga kebutuhan psikologis utama otonomi, kompetensi, dan keterhubungan Gen Z yang tumbuh dalam era digital cenderung mencari keseimbangan antara kebebasan pribadi dan ikatan emosional. Memelihara hewan peliharaan memungkinkan mereka merasakan kasih sayang tanpa kehilangan otonomi dan fleksibilitas yang sangat dihargai.

Dengan meningkatnya tantangan global, termasuk perubahan gaya hidup dan kesadaran yang lebih besar terhadap hak-hak hewan, semakin banyak orang yang merasa bahwa menjadi orang tua bagi hewan peliharaan adalah pilihan yang semakin relevan dan sesuai dengan kondisi masa kini.

Beberapa alasan mengapa semakin banyak orang muda memilih untuk menjadi “pet parent” daripada memiliki anak, di antaranya :

1.Tanggung Jawab yang Lebih Ringan

Memelihara hewan peliharaan dianggap lebih mudah dan lebih fleksibel dibandingkan dengan membesarkan anak. Hewan seperti kucing atau anjing tidak memerlukan perhatian konstan, menjadikannya lebih sesuai dengan gaya hidup yang sibuk dan dinamis.

2.Kepuasan Emosional yang Mendalam
Hewan peliharaan sering kali menjadi sumber kasih sayang tanpa syarat, yang dapat membantu mengurangi stres dan mendukung kesehatan mental pemiliknya. Ikatan emosional dengan hewan peliharaan memberi pemiliknya rasa tenang dan kebahagiaan.

3.Kesadaran Sosial yang Tinggi

Banyak anak muda memilih untuk mengadopsi hewan, bukan membeli, sebagai cara mereka berkontribusi dalam mengurangi populasi hewan terlantar. Ini juga merupakan cara mereka untuk mendukung gerakan hak-hak hewan dan menghindari praktik industri hewan yang tidak etis.

4.Keterlibatan dalam Komunitas Pecinta Hewan

Mengadopsi hewan memberikan kesempatan untuk bergabung dalam komunitas pecinta hewan yang bisa memperluas jaringan sosial dan memberikan pengalaman baru yang memperkaya kehidupan.

5.Fleksibilitas dalam Gaya Hidup

Sebagai generasi yang lebih menghargai kebebasan dan mobilitas, Generasi Z merasa memiliki hewan peliharaan lebih cocok dengan gaya hidup mereka dibandingkan dengan memiliki anak yang memerlukan komitmen jangka panjang.

Dengan memiliki hewan peliharaan, mereka dapat memenuhi kebutuhan akan tanggung jawab (otonomi), keterampilan merawat (kompetensi), dan ikatan emosional (keterhubungan) tanpa tekanan sosial yang sering kali terkait dengan memiliki anak.

Semakin banyaknya Gen Z yang memilih untuk menjadi Childfree dan lebih memilih pet parent, kita melihat sebuah perubahan besar dalam cara mereka mengatur kehidupan dan hubungan emosional. Fenomena ini menggarisbawahi bagaimana prioritas dan nilai-nilai sosial bisa berubah seiring dengan berkembangnya dunia dan kesadaran akan kebutuhan serta tanggung jawab individu. (fit/in)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *