back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
28.9 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Makassar Menuju Panggung Global : Munafri Disambut Dubes RI di Wina

AUSTRIA, inspirasinusantara.id — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mendapat sambutan hangat dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria merangkap Slovenia dan perwakilan PBB, Damos...
BerandaRagamGus Miftah Kena Tegur Ketum IKAPPI, Diminta Pakai Hati Saat Berkomunikasi

Gus Miftah Kena Tegur Ketum IKAPPI, Diminta Pakai Hati Saat Berkomunikasi

INSPIRASI NUSANTARA–Gus Miftah mendapat teguran dari Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri usai memberikan candaan kepada pedagang kaki lima penjual es teh.

Ketua Umum Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, angkat bicara terkait kontroversi ucapan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang dianggap tidak pantas terhadap seorang pedagang kaki lima penjual es teh. Dalam pernyataan publiknya, Mansuri menilai bahwa ucapan tersebut melukai perasaan para pedagang kecil dan tidak mencerminkan sikap seorang tokoh agama yang seharusnya menjadi panutan. 

“Gus Miftah adalah figur publik sekaligus pejabat yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi teladan. Sangat disayangkan jika kata-kata seperti itu keluar dari seseorang yang memegang amanah besar, terlebih sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Mansuri pada Selasa (3/12). 

Menurut Mansuri, pedagang kaki lima merupakan kelompok masyarakat yang berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Ucapan yang tidak pantas terhadap mereka, kata dia, bukan hanya menyakiti hati para pedagang tetapi juga berpotensi merusak citra kepemimpinan yang seharusnya melindungi dan mendukung masyarakat kecil. 

“Kami di IKAPPI berharap bahwa pejabat publik, termasuk tokoh agama seperti Gus Miftah, dapat menggunakan hati nurani dalam setiap komunikasi. Ini adalah persoalan etika dan keberpihakan terhadap kelompok kecil yang kerap terpinggirkan,” tambah Mansuri. 

IKAPPI juga mendesak Gus Miftah untuk segera memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka kepada pedagang tersebut. Langkah ini dinilai penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, menjaga harmoni sosial, dan meredakan kekecewaan publik. 

Peristiwa tersebut terjadi saat Gus Miftah mengisi acara “Magelang Bersholawat” beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, ia terlibat interaksi dengan seorang pedagang es teh dan mengeluarkan kata-kata yang dinilai kasar. Meski bernuansa candaan, ucapan tersebut memicu kritik dari berbagai pihak. 

Mansuri menegaskan bahwa Gus Miftah memiliki peran penting dalam menjaga harmoni sosial, dan kejadian ini seharusnya menjadi pengingat bagi seluruh figur publik untuk lebih berhati-hati dalam bertutur kata. 

“Meminta maaf bukan tanda kelemahan, tetapi bukti kedewasaan dan tanggung jawab seorang pemimpin. Kami berharap langkah ini dapat diambil demi menjaga keharmonisan di tengah masyarakat,” tutup Mansuri. 

Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, bahwa ucapan dan tindakan harus mencerminkan rasa hormat, terutama kepada kelompok kecil yang telah menjadi pilar penting dalam roda ekonomi masyarakat. (fit/in)