INSPIRASI NUSANTARA–Di tengah arus modernisasi yang kerap melupakan akar budaya, pemuda Sulawesi Selatan tampil memukau dunia lewat karya Film dokumenter. Anak muda Sulsel tak hanya melestarikan warisan tradisi, tetapi juga menjadikannya sebagai inspirasi global.
Sulawesi Selatan kembali mencuri perhatian dunia melalui karya-karya dokumenter yang dihasilkan oleh generasi mudanya. Para sineas lokal ini dengan tekun mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan warisan budaya, tradisi, hingga jejak sejarah yang nyaris terlupakan, dan berhasil menyajikannya dalam medium audio-visual yang memukau.
Melalui dokumenter-dokumenter tersebut, cerita tentang identitas dan kekayaan budaya Sulawesi Selatan berhasil menjangkau penonton internasional. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa generasi muda Sulawesi Selatan mampu menjembatani tradisi dan modernitas dengan cara yang relevan.
Mereka tidak hanya melestarikan kekayaan budaya lokal, tetapi juga memberikan pesan kuat kepada dunia tentang pentingnya menjaga identitas di tengah arus globalisasi. Melalui medium film, tradisi yang nyaris punah kini dapat dihidupkan kembali dan dikenalkan kepada generasi berikutnya.
Berikut beberapa dokumenter karya anak muda Sulsel yang tengah menjadi sorotan:
1. Kisah Seorang Palontara: Menjaga Lontara di Era Digital
Film dokumenter berjudul “Palontara” Andi Oddang To Sessungriu karya Andi Musran, seorang pegiat budaya asal Parepare, menjadi bukti nyata bahwa tradisi kuno bisa bertahan di tengah arus digitalisasi. Film ini mengisahkan perjuangan Andi Oddang To Sessungriu, seorang palontara yang melanjutkan tradisi menulis aksara lontara Bugis, sebuah warisan turun-temurun yang kini terancam punah.
Melalui dukungan program Dana Indonesiana dari Kemendikbud dan LPDP, Andi Musran berhasil merangkum perjalanan seorang penyalin ilmu yang berupaya menjaga eksistensi lontara sebagai sumber pengetahuan masyarakat Bugis, mencakup adat istiadat, sejarah, hingga ilmu pertanian dan kelautan.
2. Jejak Ulama Sulsel: Napak Tilas Tokoh Dakwah dan Pendidikan
Kisah inspiratif tentang tiga ulama besar Sulawesi Selatan diabadikan dalam dokumenter Story of Ulama Sulsel. Film ini mengangkat riwayat AGH Abdurrahman Ambo Dalle, AGH Abd Muin Yusuf, dan AGH Daud Ismail, para ulama berpengaruh yang berkontribusi besar dalam dakwah Islam dan pendidikan di Sulawesi Selatan.
Melalui arahan Ust. Muammar Bakry, Sekretaris MUI Sulsel, tim dokumenter melakukan rekam jejak dan napak tilas perjuangan para ulama ini. Pesan-pesan dakwah mereka dihidupkan kembali, menjadikan film ini sebagai arsip penting bagi generasi penerus yang ingin memahami peran besar ulama dalam membangun identitas keislaman di Sulawesi Selatan.
3. Pacukka: Menjaga Tradisi Melalui Rasa
Serial dokumenter Pacukka garapan Aziziah Diah Aprilya dan kolektif Pacukka Project menyajikan lima episode yang mengupas tradisi unik penggunaan bahan pengasam di Sulawesi Selatan. Dengan pendekatan sinematik, dokumenter ini memperkenalkan jeruk nipis, asam mangga, camba, patikala, hingga daun uriang yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner tradisional di berbagai daerah.
Dari Makassar, Ajatappareng, hingga Desa Adat Kaluppini di Enrekang, Pacukka berhasil merekam harmoni budaya dan cita rasa yang tidak hanya berbicara soal masakan, tetapi juga sejarah dan identitas masyarakat Sulsel.
Mengapa Dokumenter Budaya Ini Penting?
Pelestarian budaya melalui karya dokumenter memiliki arti yang mendalam, terutama di era globalisasi yang cenderung mengaburkan identitas lokal. Berikut adalah alasan mengapa upaya ini sangat penting:
1. Melindungi Warisan Budaya dari Kepunahan
Tradisi dan budaya lokal, seperti aksara lontara, kisah ulama besar, hingga tradisi kuliner khas, merupakan bagian tak tergantikan dari sejarah bangsa. Dokumenter-dokumenter ini menjadi arsip hidup yang memastikan generasi mendatang tetap memiliki akses terhadap kekayaan budaya ini.
2. Menguatkan Identitas Lokal di Tengah Modernisasi
Ketika modernitas cenderung mendominasi, dokumenter ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga akar budaya. Ia menciptakan ruang bagi masyarakat lokal untuk bangga akan jati dirinya sekaligus memperkenalkan nilai-nilai unik kepada dunia.
3. Pendorong Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Dengan mendunia, karya-karya ini tidak hanya menonjolkan nilai seni, tetapi juga membuka peluang untuk menarik wisatawan internasional yang tertarik menjelajahi budaya Sulawesi Selatan. Ini memberikan dampak positif pada sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan pelestarian budaya secara langsung.
Warisan Lokal untuk Dunia
Ketiga karya dokumenter ini menjadi bukti bahwa pemuda Sulawesi Selatan mampu menjembatani tradisi dan modernitas melalui pendekatan kreatif. Dengan memanfaatkan media audio-visual, mereka tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membawa kisah Sulawesi Selatan ke panggung internasional.
Inilah momen bagi generasi muda untuk terus merawat tradisi lokal, karena sejatinya warisan budaya adalah identitas bangsa yang layak diperjuangkan dan diperkenalkan kepada dunia. (fit/in)