back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
30.1 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Unismuh Makassar Buka Jalur Fast Track: Kuliah 5 Tahun Boyong Ijazah Sarjana dan Magister

IN, MAKASSAR - Setelah meraih akreditasi institusi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Universitas Muhammadiyah Makassar terus mengembangkan inovasi dan terobosan. Salah...
BerandaEkonomiKondisi Ekonomi Global Mengkhawatirkan, 4 Negara Masuk Jurang Resesi: Indonesia Termasuk?

Kondisi Ekonomi Global Mengkhawatirkan, 4 Negara Masuk Jurang Resesi: Indonesia Termasuk?

IN, MAKASSAR – Kondisi ekonomi global saat ini masih harap-harap cemas. Pasalnya, sejumlah negara diprediksi akan jatuh ke jurang resesi. Beberapa di antaranya bahkan tercatat sebagai anggota G20 atau 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia. Selain itu, sejumlah negara juga sudah berada di tepi jurang resesi.

Lantas, bagaimana kondisi negara Indonesia? dan negara apa saja yang kini merangkak ke jurang resesi. Yuk simak penjelasan berikut.

1. Kondisi Ekonomi di Jepang

Jepang, adalah salah satu negara yang dikabarkan telah menjurus ke jurang resesi. Bagaimana tidak, tepat pada Kamis (15/2/2024), Jepang melapirkan kontraksi ekonomi  selama dua kuartal berturut-turut.

Ekonomi Jepang turun 0,4% secara tahunan pada kuartal keempat IV-2023 setelah melaporkan kontraksi atau -3,3% pada kuartal ketiga kuartal III-2023.

Laporan PDB terbaru itu jauh meleset dari perkiraan pertumbuhan 1,4% dalam jajak pendapat para ekonom Reuters. Secara kuartalan (QtQ), PDB turun 0,1%, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,3% dalam jajak pendapat Reuters. Pada periode sebelumnya, ekonomi Jepang terkontraksi 0,8%.

Sepanjang 2023, PDB nominal Jepang tumbuh 5,7% dibandingkan tahun 2023. Ini sekitar 591,48 triliun yen (Rp 61.673 triliun).

“Gambaran pertumbuhan yang mengerikan ini membuat semakin sulit bagi BOJ untuk memperketat kebijakannya,” kata kepala strategi FX di Saxo Markets, Charu Chanana, dilansir CNBC International.

2. Kondisi Ekonomi Inggris

Kondisi ekonomi Inggris saat ini juga mengalami perlambatan. Dari data yang telah dirilis oleh Kantor Statistik Nasional Inggris, pertumbuhan ekonomi Inggris saat ini minus 0,3% secara kuartal dan pada kuartal IV-2023 melanjutkan kontraksi pada periode sebelumnya sebesar 0,1%.

Tiga sektor utama ekonomi Inggris mengalami kontraksi alias tumbuh negatif pada kuartal IV-2023. Sementara secara keseluruhan di 2023, ekonomi Inggris diestimasi hanya akan tumbuh 0,1% dibandingkan 2022.

3. Kondisi Ekonomi Finlandia

Perekonomian Finlandia kontraksi sebesar 0,4% secara kuartalan pada kuartal IV-2023, menyusul kontraksi 0,9% pada kuartal sebelumnya. Data yang dirilis kantor statistik Finlandia tersebut menunjukkan bahwa perekonomian memasuki resesi teknis pada akhir tahun, seiring dengan tingginya inflasi yang terus-menerus dan meningkatnya biaya pinjaman yang mengurangi aktivitas dan permintaan.

Secara tahunan, PDB Finlandia turun sebesar 1,3% pada kuartal IV-2023, menandai penurunan yang lebih tajam dibandingkan 1,2% yang terlihat pada periode tiga bulan sebelumnya.

4. Kondisi Ekonomi Irlandia
PDB Irlandia kontraksi sebesar 0,7% secara kuartalan pada kuartal IV-2023, melanjutkan penurunan sebesar 1,9% pada periode sebelumnya. Realisasi tersebut menandai kontraksi PDB Irlandia selama lima kuartal berturut-turut. Dampaknya memperburuk perlambatan ekonomi global karena bank-bank sentral utama memperketat kebijakan moneter dan menekan profitabilitas perusahaan multinasional besar.

Secara tahunan, PDB Irlandia juga mengalami kontraksi sebesar 3,4% pada kuartal IV-2023, melambat dari penurunan tertinggi dalam hampir 15 tahun sebesar 5,8% pada kuartal sebelumnya.

5. Kondisi Ekonomi dan Nasib Indonesia

Nah, di negara Indonesia sendiri, diprediksi masih sangat jauh dari resesi, sebab di kuartal ke IV-2023, pertumbuhan ekonomi masih dalam keadaan normal. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,04% secara tahunan pada kuartal IV-2023, melanjutkan pertumbuhan sebesar 4,94% pada periode sebelumnya.

Secara kuartalan, PDB Indonesia juga mencetak hasil positif dengan tumbuh 0,45% pada kuartal IV-2023. Namun, pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 1,6%.