LLDIKTI Wilayah IX Dorong Dosen Baru UMI Lanjut Studi Doktor

LLDIKTI
EDUKASI. Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara, Dr.Andi Lukman, M.Si memberi pengarahan ke dosen baru UMI, Selasa (23/04/2024). (foto:IST/InspirasiNusantara)

IN, MAKASSAR — Hari kedua Orientasi Dosen Baru Universitas Muslim Indonesia (UMI) 2024 menghadirkan Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara, Dr.Andi Lukman, M.Si sebagai pemateri.

Materi yang dibawakan tentang Peran LLDIKTI dalam Pengembangan Karier Dosen di lantai 2 Gedung Baru Fakultas Kedokteran UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Selasa (23/4/2024).

BACA JUGA: Target 88 Guru Besar Tahun Ini, UMI Kembali Kukuhkan Profesor Ilmu Hukum dan Perikanan

Kegiatan ini diikuti sebanyak 204 orang dosen baru. Para peserta dibekali dengan orientasi atau pengenalan serta pendalaman visi-misi UMI.

Ia mengatakan dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuan yang bertugas untuk mentransformasikan serta mengembangkan pendidikan melalui pendidikan, penelitian, serta pengabdian masyarakat berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Pengertian dosen tidak menutupkan nantinya mengalami perubahan. Dalam pengembangan dosen yang kami lakukan pengembangan kualitas,” ungkap Andi Lukman.

Pengembangan kualitas ini menurut Andi Lukman dapat dilakukan dengan terus mendorong dosen untuk bisa meningkatkan jenjang pendidikannya. Khususnya untuk para dosen yang saat ini masih bertitel magister agar segera melanjutkan ke jenjang doktoral.

“Kami LLDIKTI siap membiayai bagi dosen dalam mengembangkan kualitasnya dengan melanjutkan pendidikannya,” kata Andi Lukman.

Sebelumnya Ketua panitia yang juga Wakil Rektor I UMI, Dr Hanafi Ashad, mengatakan, kegiatan ini tidak lain adalah pengenalan tentang visi dan misi UMI serta tujuan ke UMI-an guna menjadi bekal bagi dosen baru UMI.

“Total 204 dosen yang tersebar di 13 Fakultas lingkup UMI. Materi orientasi mencakup semua kebutuhan dan pembekalan hak dan kewajiban dosen. Serta materi komitmen ke UMI-an,” singkatnya.

Sedangkan, Rektor UMI, Prof Sufirman Rahman, mengatakan, menegaskan, dosen UMI harus memahami prinsi – prinsip dasar profesi dan bagaimana menunjukan diri sebagai bagian dari UMI.

“Calon dosen dituntut memahami visi-misi UMI. Maka harus memahami visi dan misi UMI dengan baik. Diharapkan memahami visi dan midi UMI. Katena dalam pokok pembahasan kita penguatan dan implementasi visi UMI,” ungkapnya.

Mantan Direktur PPs UMI itu menuturkan, profesi dosen adalah profesional. Maka dituntut untuk terus meningkatkan pembelajaran. Kewajiban seorang dosen adalah melakukan tri dharma perguruan tinggi, yakni pembelajaran, penelitian dan pengabdian.

“Menjadi dosen di UMI merupakan hak seseorang memilih profesi dan menjalankan tugas. Ketika memilih UMI untuk profesi dosen no 14 tahun 2005. Dijelaskan dosen profesi pendidik dan keilmuan, tugas pokok mentransformasikan dan menyebarluaskan ilmu kaitan pendidikan, pengajaran dan pengabdian pada masyarakat,” tukasnya.

Kegiatan ini menghadirkan seluruh unsur pimpinan Yayasan Wakaf UMI dan Rektor dan Wakil Rektor, serta lembaga biro terkait. (*/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *