back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
30 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Tempat Wisata Ladang Sulsel: Menyapa Alam, Menghargai Petani 

inspirasinusantara.id -- Liburan tak lagi sekadar soal destinasi populer atau bangunan megah, kini ladang-ladang pangan pun berubah menjadi tempat wisata yang memanjakan mata dan...
BerandaPendidikanAjang Cerdas Cermat Guru Warnai TPN XII Makassar 

Ajang Cerdas Cermat Guru Warnai TPN XII Makassar 

MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Suasana ceria nan kompetitif mewarnai pelaksanaan Cerdas Cermat Guru (CCG) yang menjadi salah satu rangkaian utama Temu Pendidik Nusantara (TPN) XII Kota Makassar.

Bertempat di SMA Islam Athirah Bukit Baruga, kegiatan ini mempertemukan sembilan tim guru dari berbagai sekolah dan komunitas pendidikan untuk beradu pengetahuan, berbagi refleksi praktik, dan memperkuat kolaborasi dalam format kuis edukatif yang menyenangkan namun bermakna.

Berbeda dari lomba akademik konvensional, CCG mengusung pendekatan belajar alternatif yang penuh keceriaan. Setiap tim beranggotakan tiga hingga empat guru lintas jenjang, menciptakan sinergi antara pengalaman, inovasi, dan semangat pembelajaran yang tumbuh dari praktik keseharian di sekolah.

Menurut Zaid Buri Prahastyo, penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN), kegiatan ini adalah ekspresi bahwa guru dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan tanpa kehilangan kedalaman.

“Ini bukan hanya tentang lomba. Ini tentang merayakan pengetahuan, merayakan refleksi, dan memperlihatkan bahwa belajar bisa dilakukan dengan cara yang menggembirakan,” ungkapnya.

Koordinator TPN XII Makassar, Mukhlis Rahmad, menilai ajang ini sebagai ruang belajar horizontal yang mendorong refleksi praktik dan mempererat solidaritas antarpendidik.

“Kegiatan ini membuka ruang belajar horizontal antar guru, mendorong refleksi praktik, dan membangun solidaritas di antara komunitas pendidikan,” ujarnya.

Senada dengan itu, Alamsyah Alimuddin, Ketua KGBN Makassar, menekankan pentingnya semangat belajar berkelanjutan dalam profesi guru.

“Guru adalah pembelajar sepanjang hayat. Tapi belajar tidak harus selalu serius. Di sini, kita menunjukkan bahwa kompetensi bisa tumbuh lewat tawa, dialog, dan kerja tim,” tuturnya.

Baca juga : Temu Pendidik Nusantara XII Soroti Iklim Pendidikan Berkelanjutan 

Sebagai bagian dari agenda besar TPN XII bertema “Iklim Pendidikan & Pendidikan Iklim”, CCG menjadi bukti bahwa suasana belajar yang menyenangkan justru efektif dalam menumbuhkan wawasan dan keterampilan. Tak sekadar menguji pengetahuan, kegiatan ini turut mengajak guru merefleksikan peran mereka dalam menciptakan iklim belajar yang sehat, kolaboratif, dan berkelanjutan.

Ajang ini pun menjadi simbol penting bahwa peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan secara partisipatif dan kontekstual, tanpa mengesampingkan semangat dan makna.

Adapun sembilan tim peserta CCG terdiri dari para guru yang dikenal aktif dan inovatif di komunitasnya masing-masing. Tim MUHLAS diisi oleh Yenni Mulyani Saputri, Taufiqurrahman, dan Ahmad Umardani—para pendidik yang giat mengembangkan pendidikan karakter berbasis emosi dan relasi.

Tim CERIBEL mengusung Ayu Rezky Pratiwi, Sabrianti Amiruddin, dan Amrul, yang dikenal sebagai penggerak literasi digital dan pembelajaran kolaboratif. Sementara Tim KKG Kota Makassar, yang digawangi oleh Ilyanti Hasirah Nurgas, Heryanti Alamsyah, dan Muhammad Agus, merupakan sosok penting dalam penguatan ekosistem guru SD.

Tim ELIT, terdiri atas Nur Humairatul Ulya A, Nurazizah, dan Nur Afni, menonjol sebagai guru perempuan inspiratif yang aktif mengembangkan metode pembelajaran kreatif. Tim MACET (Macois Cerdas Community) menampilkan Muh. Ichsan, Musdalifa Achmad, dan Rindy Atika yang selama ini fokus pada riset tindakan kelas berbasis komunitas.

Selain itu, ada Tim BISMILLAH JUARA yang diperkuat Miftahul Haryani Haeruddin, Muhammad Kahar, dan Muhammad Zainal Abidin—para inovator pembelajaran kontekstual dan projek murid.

Tim TAJANG ATI, terdiri dari Fadly Afandi, Novian Dwi Cahyo, dan Yenni Rachman, membawa pendekatan humaniora dalam kegiatan belajar mengajar mereka sehari-hari. Sementara Tim CERIA menghadirkan Rienda Noor Asysyfa, Ummy Kalsum, dan Adinda Aisyah Nurussyifa, yang mengedepankan nilai moderasi beragama dan literasi sosial.

Terakhir, Tim SUPAT MACCA tampil mewakili generasi senior. Terdiri atas Erny Junardi, M. Ashar, dan Hj. Juniawati, tim ini dikenal sebagai mentor lintas generasi yang turut mewarnai ruang belajar dengan pengalaman panjang mereka. (*/IN)