IN, MAKASSAR – Manusia memiliki intuisi atau naluri yang tidak bisa dijelaskan secara rasional. Intuisi tersebut umumnya disebut sebagai perasaan insting atau Gut Feeling. Dalam Teori Somatik Marker, Antonio Damasio, seorang neuroscientist berpandangan bahwa Gut Feeling timbul dari sensasi fisik atau perubahan fisiologis dalam tubuh, yang menciptakan penanda somatik atau sinyal pada tubuh terhadap pengalaman masa lalu yang dapat membentuk intuisi atau keputusan tanpa pemikiran yang sadar.
Intuisi semacam ini timbul sebagai bentuk intelejensi tidak sadar dari otak manusia. Sebagai contoh, seseorang seringkali merasakan firasat yang muncul tiba-tiba dan ini secara tidak langsung mengonfirmasi kondisi yang dialami. Bahkan ketepatannya bisa lebih hebat dari kesimpulan logika sadar kita dalam menilai situasi dan karakter seseorang. Hal ini terjadi karena otak manusia bisa menangkap, mengolah dan membuat kesimpulan tanpa harus melibatkan pikiran sadar Anda.
dr Udin Fokus Beri Pelayanan Kesehatan yang Inklusif di Makassar
Beberapa karakteristik umum dari Gut Feeling yang perlu Anda ketahui:
1. Gut Feeling, Spontan dan Cepat
Gut feeling seringkali muncul tanpa perlu pemikiran yang panjang atau analisis yang mendalam. Ini adalah respons cepat terhadap suatu situasi.
2. Gut Feeling Naluri atau Intuisi
Beberapa orang mengaitkan gut feeling dengan naluri atau intuisi, yang terasa sebagai “rasa” yang sulit dijelaskan secara logis.
Kenyamanan atau Ketidaknyamanan: Gut feeling dapat muncul sebagai perasaan kenyamanan atau ketidaknyamanan terhadap suatu keputusan atau situasi tertentu.
3. Gut Feeling, Pengalaman Tidak Sadar
Beberapa ahli meyakini bahwa gut feeling dapat muncul dari pengalaman dan pengetahuan yang terakumulasi secara tidak sadar sepanjang hidup seseorang.
4. Gut Feeling Basis Emosional
Gut feeling sering kali memiliki dimensi emosional. Misalnya, seseorang mungkin merasa “ada sesuatu yang tidak benar” tanpa dapat merinci alasannya.
5. Gut Feeling Keterkaitan dengan Keputusan
Gut feeling sering kali terkait dengan pengambilan keputusan, terutama dalam situasi di mana informasi terbatas atau waktu terbatas.
Film “Beckham”: Menguak Kisah Dramatis Pesepak Bola Andal Dunia
Pendekatan ilmiah terhadap Gut Feeling mencakup pandangan dari psikologi kognitif, neurosains, dan psikologi ecolusioner. Umumnya, teori terkait Gut Feeling menjelaskan bahwa Gut Feeling dapat timbul dari pemrosesan informasi yang cepat di tingkat tidak sadar atau mungkin terkait dengan reaksi fisik tubuh terhadap stimulus tertentu.
Kita sering mengenal Gut Feeling sebagai firasat. Firasat ini adalah sesuatu yang kita rasakan sebelum terjadinya sesuatu. Hal ini dikumpulkan dari pengalaman-pengalaman kita terhadap hal yang sama yang pernah kita alami, sehingga secara spontan otak akan langsung bereaksi dan mengirimkan sinyal ke tubuh. Namun, meski hal yang timbul dari firasat seringkali tepat, banyak orang justru mengabaikannya karena lebih mempercayai logika sadar mereka.
Namun, meski Gut Feeling dapat memberikan panduan berharga dalam beberapa situasi, penting untuk diingat bahwa keputusan yang baik seringkali memerlukan kombinasi antara intuisi dan pemikiran analitis. Oleh karena itu, seseorang sebaiknya tidak sepenuhnya mengandalkan Gut Feeling atau firasat yang timbul dari alam bawah sadar, namun juga mempertimbangkan sesuatu secara mendalam dengan pemikiran dan logika.