back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
30.2 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Makassar Makin Padat: Hutan Kota yang Hilang

MAKASSAR, Inspirasinusantara.id – Siang itu, Maulana Ishak menatap matahari dari balik jendela rumahnya di Mariso. Udara terasa tajam, menampar kulit tanpa ampun. Sinar mentari...
BerandaPendidikanUnhas Sasar Penelitian Inklusif, Gabungkan Perspektif Budaya dan Sains

Unhas Sasar Penelitian Inklusif, Gabungkan Perspektif Budaya dan Sains

IN, MAKASSAR— Dies Natalis Unhas ke-68 menandai target penelitian Unhas yang inklusif. “Konektivitas Budaya dan Sains Menuju World Class University” menjadi tema yang mendorong hal tersebut.

Unhas memilih budaya dan sains sebagai tema utama karena keduanya memiliki kontribusi yang saling melengkapi.

UnhBACA JUGA : Dies Natalis ke-68, Unhas Integrasikan Budaya dan Sains untuk Raih World Class University

Budaya dapat mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal untuk membentuk karakter unggul, sedangkan sains mengeksplorasi dan memvalidasi nilai-nilai ini melalui pendekatan ilmiah.

Melalui konektivitas ini, Unhas dapat mencapai visi sebagai universitas kelas dunia yang memadukan keunggulan akademik dengan kekayaan budaya.

Dr. Kaharuddin, selaku ketua panitia, menekankan bahwa interaksi antara sains dan budaya bisa membawa manfaat yang signifikan, terutama dalam bidang lingkungan dan keberlanjutan.

“Misalnya, pengetahuan ekologi tradisional dapat memberikan wawasan dalam penelitian ilmiah untuk konservasi keanekaragaman hayati. Selain itu, praktik budaya dapat menginspirasi pengembangan teknologi dan obat-obatan baru,” Jelas WD 3 yang juga dosen di Jurusan Sastra Indonesia itu.

Penggabungan perspektif budaya dan sains dapat menciptakan penelitian ilmiah yang inklusif dan berorientasi pada solusi nyata untuk masyarakat. Unhas berkomitmen untuk memastikan bahwa penelitian ilmiah dan pendidikan bersifat inklusif dan menghormati keragaman budaya.

Ini adalah bagian dari visi Unhas untuk menjadi universitas kelas dunia yang menghargai kekayaan budaya sekaligus mendorong inovasi ilmiah.

Tema Dies Natalis Unhas ke-68 kali ini, memberi pesan dan semangat perjalanan panjang Unhas dalam mengintegrasikan budaya lokal dan sains untuk mencapai predikat sebagai universitas kelas dunia.

Dr. Kaharuddin, M.Hum., Ketua Panitia Pelaksana Dies Natalis Unhas ke-68, memberikan penjelasan mengenai makna tema ini dalam acara Kick Off yang diadakan di lapangan PKM Unhas.

“Tema ini merupakan kolaborasi dari dua rumpun yang berbeda, yaitu dari ilmu budaya dan Farmasi lalu dikaitkan dengan semangat unhas menuju World Class University,” ucapnya dalam sambutan Kick Off Dies Natalis, Kamis (2/5/2024).

Dalam 68 tahun terakhir, Unhas telah mencapai banyak prestasi signifikan. Dr. Kaharuddin menyebutkan bahwa universitas ini telah berusaha keras untuk meraih pengakuan internasional melalui berbagai strategi, termasuk publikasi karya dosen dan mahasiswa dalam jurnal terakreditasi internasional, serta pengembangan karya bereputasi tinggi dan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

Unhas juga telah membangun indeks rujukan yang tinggi dan memperkuat akreditasi unggul di banyak fakultas, baik pada skala nasional maupun internasional seperti FIBA, ASIIN, dan AUN-QA.

Selain itu, Unhas telah menjalin jejaring yang kuat dengan pihak eksternal melalui kolaborasi dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ini adalah bagian dari upaya Unhas untuk menjadi universitas yang diakui secara global, dengan menghubungkan nilai-nilai budaya dan sains. (*/kta)