INSPIRASI NUSANTARA–Sulawesi Selatan memiliki banyak tradisi budaya yang unik, salah satunya adalah Bando Bugis. Perhiasan khas suku Bugis ini memiliki daya tarik estetis sekaligus nilai historis mendalam.
Bando ini umumnya dibuat dari bahan logam seperti emas atau kuningan, dan menjadi pelengkap penampilan perempuan Bugis dalam berbagai upacara adat, pernikahan, hingga acara kebudayaan.
Memiliki bentuk khas menyerupai mahkota melingkar yang dipasang di atas dahi, Bando Bugis bukan sekadar aksesori, melainkan simbol status sosial yang kaya akan makna.
Pada masa lalu, bando yang dikenakan perempuan Bugis menunjukkan kedudukan sosial; mereka yang berasal dari keluarga bangsawan atau terpandang cenderung menggunakan bando dengan hiasan yang lebih mewah. Detailnya dihiasi ukiran dan batu berharga seperti mutiara atau permata yang menambah keanggunan pemakainya.
Penggunaan bando pada acara tertentu, seperti pernikahan atau ritual adat, mencerminkan pentingnya momen tersebut bagi keluarga dan masyarakat. Desain dan motif ukiran pada bando juga mencerminkan keterampilan para pengrajin Bugis, dengan ornamen flora dan fauna yang menggambarkan kesuburan serta kecintaan masyarakat terhadap alam Sulawesi.
Proses pembuatan bando yang memakan waktu dan memerlukan keahlian tinggi ini memperlihatkan seni tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.
Tidak hanya dikenakan oleh perempuan dewasa, Bando Bugis juga dipakai anak-anak perempuan pada ritual atau perayaan khusus, seperti “mappacci”—upacara menjelang pernikahan yang melambangkan kesiapan memasuki kehidupan baru.
Dalam konteks modern, Bando Bugis terus bertahan meskipun mengalami beberapa adaptasi untuk menyesuaikan dengan selera masa kini. Generasi muda Bugis kini giat memperkenalkan bando dalam berbagai acara budaya, peragaan busana, hingga pameran internasional.
Bando Bugis adalah lebih dari sekadar hiasan kepala; ia merupakan simbol kebanggaan, spiritualitas, dan estetika yang memperkuat identitas budaya Bugis. Kehadirannya dalam berbagai perayaan menandakan bahwa nilai-nilai budaya ini tetap hidup dan diwariskan, memastikan kekayaan budaya Bugis terus diapresiasi lintas generasi. (fit/in)