back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
26.7 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Makassar dalam Krisis: Jalan Panjang Menuju Kota Ramah Iklim

Warga pesisir, pekerja harian, dan aktivis muda menghadapi krisis iklim yang tak memberi ruang untuk berteduh. Negara kerap datang terlambat—atau sama sekali tidak. MAKASSAR, Inspirasinusantara.id...
BerandaPemerintahanWajah Baru CFD Boulevard: Lapang untuk Warga, Tertata untuk UMKM

Wajah Baru CFD Boulevard: Lapang untuk Warga, Tertata untuk UMKM

IN, MAKASSAR — Pagi di hari Minggu (4/5/2025), langit Makassar menyambut hangat ratusan langkah kaki yang mengalir menuju Jl Boulevard. Tapi ada yang berbeda dari suasana Car Free Day (CFD) kali ini. Tak hanya semarak oleh tawa dan semangat berolahraga, kawasan itu kini menampilkan wajah baru, lebih lapang, lebih tertata.

Area yang dulu dipadati oleh pedagang kaki lima kini tampak lebih longgar di satu sisinya. Ruang kosong itu kini menjadi nafas segar bagi para pegiat olahraga. Jalan yang sebelumnya penuh sesak, kini terbuka untuk gerak yang lebih leluasa.

Wajah Baru CFD Boulevard

“Wajah baru CFD Boulevard, satu sisi jadi kosong penjual, jadi ruang untuk olahraga jadi luas,” ujar Fauziah, seorang pengunjung yang rutin datang bersama keluarganya.

BACA JUGA: Wali Kota Makassar Siapkan Zona Khusus UMKM di CFD Boulevard

Baginya, perubahan ini bukan hanya sekadar kebijakan teknis. Ia melihatnya sebagai bentuk perhatian yang nyata dari Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

“Area CFD yang lowong sangat dibutuhkan, apalagi saya selalu hadir bersama keluarga,” tuturnya dengan nada syukur.

Tak hanya warga yang menyambut baik perubahan ini. Pelaku UMKM pun mengungkapkan rasa lega. Risna, salah satu pedagang di area CFD Boulevard, menyebut bahwa penataan ulang justru memberi kemudahan bagi para penjual.

“Jadi tidak saling menutupi, dan tidak terlalu menumpuk orang,” ucapnya sambil merapikan dagangannya.

Penataan ulang itu menciptakan harmoni baru antara ruang publik dan kegiatan ekonomi. Di satu sisi, warga bisa menikmati ruang terbuka dengan nyaman; di sisi lain, para pelaku UMKM tetap mendapatkan tempat yang layak untuk mencari nafkah.

Barangkali, pagi ini adalah bukti bahwa ketika kota mendengar denyut warganya, ruang bisa menjadi rumah bersama, tempat semua bisa bernafas lega.

Wali Kota Makassar Siapkan Lokasi Khsusus UMKM

Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menegaskan bahwa pemerintah kota telah menemukan solusi terbaik untuk mengakomodasi aktivitas pelaku UMKM di kawasan Car Free Day (CFD) Boulevard.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmennya untuk tidak merugikan pedagang kecil yang menggantungkan penghasilan dari kegiatan mingguan tersebut. Apalagi pelaku UMKM berperan penting sebagai penggerak ekonomi daerah.


Pria yang akrab disapa Appi ini menjelaskan pihaknya telah menyiapkan lokasi khusus atau area steril yang memungkinkan UMKM tetap berjualan tanpa mengganggu kenyamanan warga yang berolahraga dan menikmati suasana CFD.

Appi mengupayakan agar pelaku UMKM bisa segera berjualan di lokasi khusus yang telah disiapkan pemerintah kota dan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat yang beraktivitas di kawasan CFD Boulevard.


“Pada intinya, kami mencari solusi untuk memberikan ruang kepada pelaku UMKM. Kita tidak boleh merugikan pedagang dan tidak boleh mengganggu aktivitas olahraga,” kata Appi usai menerima aspirasi pelaku UMKM di Balai Kota Makassar, Jumat (2/5/2025) petang.

“Untuk lokasi, kami siapkan yang steril di Boulevard. Kan luas di sana (sisi kiri atau kanan), bisa dibicarakan dan disiapkan baik-baik tanpa mengganggu aktivitas yang lain,” tambahnya.

Kebijakan ini mendapat sambutan positif dari pelaku UMKM. Usai mendengar langsung arahan Wali Kota Munafri, salah seorang pelaku UMKM menyampaikan apresiasi atas respons cepat yang diberikan pemerintah kota.

“Alhamdulillah respons pak wali kota (Appi) sangat bagus. Beliau mempersilakan kami membuka lapak di sana, solusi berjualan bisa berhadapan di sisi jalan (sebelah kanan), kalau pedagang melebihi kapasitas, maka dimintakan solusi pak camat tambahkan lokasi di situ,” jelasnya, tanpa menyebut identitas.

Ia mengatakan bahwa kehadirannya bersama pelaku UMKM menemui wali kota untuk menyampaikan aspirasi mereka yang menginginkan agar mekanisme tempat berjualan di CFD dikembalikan seperti awal, yakni sepanjang sisi kiri dan kanan jalan.

“Maunya kami dikembalikan seperti semula. Ada yang di pinggir jalan area kiri-kanan, tanpa melewati garis batas tengah median jalan,” katanya.

Ia juga tidak mempermasalahkan kebijakan pemerintah kota yang hanya menyiapkan satu sisi jalan sebagai lokasi berjualan meskipun berhadapan pedagang satu sama lainya. Namun, para pedagang tidak ingin jika sistem ganjil-genap diberlakukan.

“Kami tetap mau berjualan di satu sisi jalan, itu tidak apa-apa. Kalau jualan berhadapan satu sama lain di area jalan yang disiapkan (sisi kanan). Tapi jangan dirolling (sistem ganjil-genap). Kami tidak mengganggu olahraga di sebelah jalan,” tukasnya.

Dalam kebijakan terbaru, Jalan Boulevard dibagi menjadi dua zona, yaitu sebelah selatan untuk UMKM agar para pedagang tetap bisa berjualan.

Sementara, sebelah utara dikosongkan sehingga masyarakat dapat berolahraga, senam, dan bersantai dengan keluarga.

Pemerintah kecamatan menyosialisasikan kebijakan ini sejak dua pekan. Respons masyarakat cukup beragam, tidak sedikit masyarakat mendukung kebijakan tersebut.

Utamanya masyarakat yang memanfaatkan kawasan CFD Boulevard untuk berolahraga. Termasuk masyarakat yang tinggal di sekitar Jalan Boulevard.

Guna untuk mengatasi kepadatan, pengelola CFD dan pihak kecamatan serta Bhabinkamtibmas menerapkan sistem ganjil-genap.

Di mana, para pedagang diberikan nomor antrean, pedagang dengan nomor ganjil dapat berjualan di minggu pertama setiap bulan. Sementara pedagang dengan nomor genap berjualan di minggu kedua.

Untuk memastikan UMKM tetap mendapatkan kesempatan berjualan, pemerintah juga menyediakan daftar tunggu bagi pedagang yang tidak kebagian jadwal. (*/IN)