INSPIRASI NUSANTARA—Gen Z punya andil besar dalam mendongkrak popularitas pangan lokal. Gen Z adalah generasi digital yang menggunakan teknologi dan media sosial untuk menyebarkan informasi, termasuk tentang pangan lokal.
Tren makanan yang berasal dari platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube seringkali menyebar dengan lebih cepat. Untuk itu, Gen Z berperan penting dalam promosi dan advokasi tentang pangan lokal melalui platform-platform tersebut.
Gen Z juga sangat dipengaruhi oleh media sosial dalam menentukan pilihan makanan. Mereka cenderung mencoba makanan atau restoran yang populer di media sosial.
Gen Z, yang dikenal sebagai generasi yang sadar lingkungan, peduli akan kesehatan, dan terbuka terhadap perubahan, juga menunjukkan minat yang kuat terhadap konsumsi pangan yang lebih berkelanjutan dan etis. Berikut adalah beberapa kaitan antara Gen Z dan pangan lokal.
- Kesadaran Lingkungan
Gen Z cenderung lebih sadar terhadap dampak lingkungan dari sistem pangan global. Mereka sering kali memilih pangan lokal karena memahami bahwa rantai pasokan pangan yang lebih pendek (pangan yang diproduksi dan dikonsumsi secara lokal) memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan produk yang diimpor dari jarak jauh. Konsumsi pangan lokal juga mendukung praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan membantu mengurangi limbah dalam distribusi.
- Mendukung Perekonomian Lokal
Gen Z menunjukkan kecenderungan untuk mendukung bisnis kecil dan komunitas lokal. Membeli pangan lokal berarti mendukung petani dan produsen lokal, yang memperkuat ekonomi lokal dan menjaga ketahanan pangan masyarakat. Mereka sering kali lebih memilih membeli dari pasar petani, koperasi pangan, atau toko lokal yang menawarkan produk segar, organik, dan etis.
- Kesehatan dan Kualitas Pangan
Gen Z semakin peduli tentang apa yang mereka makan, dengan fokus pada makanan yang lebih segar, alami, dan sehat. Pangan lokal sering kali lebih segar karena tidak membutuhkan waktu yang lama dalam distribusi, sehingga nutrisi dalam produk tersebut lebih terjaga. Selain itu, makanan lokal biasanya lebih sedikit melalui proses pengolahan dan pengawetan kimia, yang sesuai dengan preferensi Gen Z untuk makanan yang minim olahan.
- Menghargai Keanekaragaman Hayati
Pangan lokal cenderung mendukung keanekaragaman hayati karena petani lokal sering kali menanam varietas tanaman yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat. Gen Z tertarik pada makanan yang bervariasi, dan pangan lokal menawarkan berbagai macam buah, sayuran, dan produk lain yang belum tentu tersedia di pasar internasional. Selain itu, Gen Z semakin peduli terhadap dampak dari monoculture (penanaman satu jenis tanaman dalam skala besar) dan lebih memilih sistem pertanian yang mendukung keanekaragaman.
- Inovasi Kuliner dengan Bahan Lokal
Gen Z juga dikenal sebagai generasi yang kreatif dan suka bereksperimen dengan makanan. Mereka sering kali mencoba memadukan bahan-bahan lokal dengan resep-resep modern atau internasional, menciptakan inovasi kuliner yang unik. Tren ini membantu mempopulerkan bahan pangan lokal yang mungkin sebelumnya kurang dikenal, sekaligus menunjukkan bahwa pangan lokal bisa menjadi bagian dari gaya hidup yang modern dan trendi.
Generasi Z memainkan peran penting dalam mendukung dan mempopulerkan pangan lokal. Kesadaran mereka terhadap isu lingkungan, kesehatan, dan ekonomi lokal mendorong perubahan dalam cara makanan diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi. Melalui media sosial, teknologi, dan aksi sosial, Gen Z berkontribusi pada perubahan menuju sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan tangguh, dengan fokus pada kualitas, keberlanjutan, dan keterhubungan dengan produsen lokal. (*/IN)