16 Oktober, Hari Pangan Sedunia, Pangan Tradisional Indonesia Ternyata Penuh Nutrisi

ILUSTRASI. (Foto: IST)
16 Oktober, Hari Pangan Sedunia, Pangan Tradisional Indonesia Ternyata Penuh Nutrisi

INSPIRASI NUSANTARA— Hari Pangan Sedunia (World Food Day) diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Oktober. Indonesia ternyata memiliki berbagai pangan tradisional yang penuh nutrisi.

Hari Pangan Sedunia (World Food Day) ditetapkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada tahun 1979 untuk meningkatkan kesadaran global tentang masalah kelaparan, malnutrisi, dan ketahanan pangan di seluruh dunia.

Indonesia memiliki beragam pangan tradisional yang menyehatkan karena berbahan dasar alami dan kaya akan gizi. Beberapa di antaranya seperti berikut ini.

  1. Sayur Asem

Sup sayuran yang terbuat dari jagung, labu siam, kacang panjang, melinjo, dan daun melinjo. Sayur asem rendah kalori, kaya serat, dan mengandung banyak vitamin dan mineral.

  1. Urap

Urap adalah campuran sayuran seperti bayam, kacang panjang, dan tauge yang dicampur dengan kelapa parut berbumbu. Urap memberikan asupan serat, lemak sehat, serta berbagai vitamin dan mineral.

  1. Pepes Ikan

Pepes ikan adalah olahan ikan yang dibumbui dan dibungkus daun pisang kemudian dikukus. Ikan kaya akan protein, omega-3, serta rendah lemak jenuh.

  1. Tinutuan (Bubur Manado)

Tinutuan merupakan bubur yang terbuat dari campuran berbagai sayuran seperti labu, jagung, kangkung, dan bayam. Makanan ini rendah kalori, tinggi serat, dan sangat bergizi.

  1. Lontong Sayur

Lontong yang disajikan dengan kuah sayuran seperti labu siam dan kacang panjang mengandung karbohidrat, serat, dan vitamin dari sayuran.

Makanan-makanan tradisional ini tidak hanya lezat tetapi juga menawarkan manfaat kesehatan, terutama ketika dimasak dengan cara yang sehat seperti dikukus, direbus, atau dibakar. (*/IN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *