INSPIRASI NUSANTARA– Indonesia akan memasuki era baru dalam pengelolaan aset negara dengan hadirnya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga investasi strategis ini akan diluncurkan pada 24 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto, menandai transformasi besar bagi BUMN dengan aset terbesar di Tanah Air.
Pemerintah akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 24 Februari 2025. Peluncuran ini akan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, menandai babak baru dalam pengelolaan aset BUMN terbesar di Indonesia.
BPI Danantara dibentuk berdasarkan Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI pada 5 Februari 2025. Lembaga ini akan menjadi wadah bagi tujuh BUMN dengan aset terbesar di Indonesia, yakni PT Pertamina, PT PLN, BRI, BNI, Bank Mandiri, PT Telkom, dan MIND ID.
Selain itu, Indonesia Investment Authority (INA) juga akan dilebur ke dalam BPI Danantara. Kepala BPI Danantara, Muliaman Hadad, menyampaikan bahwa koordinasi dengan pimpinan tujuh BUMN tersebut telah dilakukan sejak akhir tahun lalu.
“Kami sudah melakukan komunikasi awal dengan mereka. Ini masih tahap perkenalan dan koordinasi untuk memastikan transisi berjalan lancar,” ujar Muliaman dalam pertemuan di Kantor Danantara, Selasa (19/11/2024) dikutip dari CNN
Pemindahan tujuh BUMN ini ke Danantara akan dilakukan secara bertahap. Setelah proses ini selesai, barulah INA akan resmi bergabung. “Kami akan fokus dulu pada transisi tujuh perusahaan ini agar berjalan efektif,” tambah Muliaman.
Wakil Kepala BPI Danantara, Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang, mengungkapkan bahwa pemilihan tujuh BUMN tersebut didasarkan pada besarnya nilai aset yang mereka miliki.
Dengan kehadiran BPI Danantara, diharapkan pengelolaan investasi dan aset BUMN bisa lebih terintegrasi dan efisien, membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional. (fit/in)