back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
33 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Bapenda Makassar Lakukan Penertiban Reklame Ilegal

MAKASSAR, Inspirasinusantara.id – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar kembali melakukan penertiban terhadap reklame ilegal yang tidak membayar pajak dan melanggar aturan perizinan. Penertiban ini...
BerandaPemerintahanJepang Tawarkan Proyek Percontohan Pengelolaan Sampah di Makassar

Jepang Tawarkan Proyek Percontohan Pengelolaan Sampah di Makassar

MAKASSAR, Inspirasinusantara.id — Jepang melalui A-Wing Group menawarkan proyek percontohan pengelolaan sampah berbasis teknologi baru kepada Pemerintah Kota Makassar.

Proyek ini difokuskan pada pemanfaatan kembali sampah menjadi bahan baku atau barang bernilai ekonomi, bukan sekadar pembangkit listrik.

Baca juga: WALHI Ingatkan Risiko Lingkungan dari Kebijakan Iuran Sampah Gratis di Makassar

Penawaran ini disampaikan langsung dalam pertemuan antara perwakilan Jepang dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, di Balai Kota Makassar, Kamis (5/6/2025).

Hadir dalam pertemuan tersebut Hirohide Nakamura dari A-Wing Group, mewakili pihak Jepang.

“Kami ingin menghadirkan proyek percontohan pengelolaan sampah yang tidak berfokus pada energi listrik, melainkan pada pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar atau produk ekonomi,” ujar Nakamura.

Ia menyebut pendekatan ini lebih realistis karena tidak memerlukan investasi besar seperti pada pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Menurutnya, pengolahan sampah menjadi listrik memang bisa dilakukan, tetapi memerlukan waktu dan dana besar. Di sisi lain, pengolahan menjadi bahan bakar diesel lokal bisa lebih cepat diterapkan dan berkelanjutan.

Salah satu ide yang diusulkan adalah mengolah jenis sampah tertentu menjadi bahan bakar diesel melalui proses lokal.

“Kami tidak mengusulkan mengolah semua jenis sampah, melainkan hanya yang bisa diproses secara efisien menjadi bahan bakar,” jelas Nakamura.

Untuk mendukung itu, pihak Jepang menekankan pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah tangga dan sektor swasta. Hal ini dinilai dapat mengurangi beban pengolahan dan meningkatkan nilai ekonomi sampah.

“Kami percaya jika sampah dipilah sejak awal, pengelolaan akan lebih efisien dan dapat menghasilkan profit,” kata Nakamura.

Ia juga menyampaikan bahwa proyek ini akan dijalankan sesuai dengan peraturan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

“Secara prinsip, kami ingin membantu Pemerintah Kota Makassar dalam mengembangkan proyek yang sejalan dengan aturan KLHK,” ungkapnya.

Ia berharap proyek ini bisa menjadi model percontohan pengelolaan sampah perkotaan di Indonesia.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan pemerintah untuk menindaklanjuti.

“Kami berharap kerja sama ini bisa segera direalisasikan dengan rencana teknis yang konkret,” ujar Munafri.

Ia menjelaskan bahwa pihak Jepang akan menyusun detail rencana investasi dan konsultasi lanjutan. Pemerintah Kota Makassar juga berkomitmen mendukung penuh proyek percontohan tersebut.

Munafri juga menyinggung proyek Waste-to-Energy yang sebelumnya sempat tertunda. Proyek tersebut telah ditandatangani melalui MoU pada tahun lalu, namun mengalami hambatan di tahap pelaksanaan.

Kepastian kelanjutan proyek ini mulai terlihat usai kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ke Makassar. Dalam kunjungan tersebut, dipastikan perusahaan mitra akan melanjutkan pembangunan fasilitas pengolahan sampah.

Dijadwalkan pada 18 Juni mendatang, pihak perusahaan akan memaparkan secara rinci perkembangan proyek. Fasilitas ini nantinya tidak hanya mengelola sampah di TPA, tetapi juga seluruh sampah baru dari wilayah Makassar. (Andi/IN)