Ragam  

Asal-Usul Sinterklas: Sosok Nyata yang Menginspirasi Cerita Natal

Asal-Usul Sinterklas: Sosok Nyata yang Menginspirasi Cerita Natal
SINTERKLAS. Sosok Nyata yang Menginspirasi Cerita Natal. (foto:jg/@christmas_mooooood)

INSPIRASI NUSANTARA–Bukan sekadar mitos, kisah Sinterklas bermula dari kebaikan seorang uskup bernama Saint Nicholas yang menjadi inspirasi bagi tradisi berbagi di malam Natal.

Sinterklas atau Santa Claus telah menjadi simbol tak terpisahkan dari perayaan Natal. Dalam berbagai media populer, ia digambarkan sebagai pria berjanggut putih yang datang dari Kutub Utara menggunakan kereta rusa, turun melalui cerobong asap, dan memberikan hadiah kepada anak-anak.

Namun, di balik kisah tersebut, Sinterklas sebenarnya terinspirasi dari tokoh nyata bernama Saint Nicholas, seorang uskup yang hidup di Kekaisaran Romawi pada abad ke-4 Masehi.

Saint Nicholas adalah seorang Yunani yang lahir pada abad ke-3 Masehi dan menjabat sebagai uskup di Myra, sebuah kota di wilayah yang kini dikenal sebagai Turki. Selama masa hidupnya, Saint Nicholas dikenal sebagai pribadi yang murah hati, terutama kepada anak-anak dan orang yang membutuhkan.

Ia juga pernah menghadapi masa sulit ketika ditahan oleh Kekaisaran Romawi di era Kaisar Diocletianus, yang terkenal memusuhi umat Kristen dan memerintahkan pembakaran Alkitab serta persekusi terhadap para pemimpin agama.

Meskipun menghadapi tekanan berat, Saint Nicholas tetap mempertahankan keyakinannya dan kembali melanjutkan perbuatan baik setelah masa persekusi berakhir pada tahun 312 M. Ia kerap memberikan hadiah kepada anak-anak dan membantu orang yang tengah mengalami kesulitan.

Salah satu kisah paling terkenal tentangnya adalah ketika ia menyelamatkan tiga perempuan dari ancaman prostitusi dengan memberikan mereka emas sebagai biaya hidup. Selain itu, diceritakan juga dia bisa menghidupkan orang meninggal.

Awalnya, ada tiga bocah meninggal usai dibunuh orang. Konon, saat melihat korban, Saint Nicholas datang menyelamatkan. Berbagai cerita tersebut pada akhirnya membuat pria asal Turki itu dianggap pelindung anak-anak dan orang suci.

Setelah wafat, nama dan kisah kebaikan Saint Nicholas tetap dikenang. Berabad-abad kemudian, cerita hidupnya berkembang menjadi legenda Sinterklas seperti yang kita kenal saat ini—sosok berjanggut putih berpakaian merah yang membagikan hadiah kepada anak-anak di malam Natal.

Meski kini telah menjadi tokoh ikonik dalam budaya populer, asal-usul Sinterklas tetap menjadi pengingat akan nilai-nilai kebaikan, kemurahan hati, dan kasih sayang yang terus relevan sepanjang masa. (fit/in)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *