IN, MAKASSAR— Perubahan cuaca yang cepat dan ekstrem di Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam beberapa waktu terakhir menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat. BMKG Wilayah IV Makassar mengungkapkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik global, regional, maupun lokal.
Menurut Amhar Ulfiana, prakirawan cuaca dari BMKG Wilayah IV Makassar, wilayah Sulsel memiliki variasi iklim yang berbeda di setiap bagiannya. “Misalnya, cuaca di Sulsel bagian barat bisa berbeda dengan bagian timur, selatan, atau utara,” ujarnya.
Faktor global seperti fenomena El Nino atau La Nina, serta faktor regional seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), turut memengaruhi kondisi cuaca di Sulsel. Selain itu, faktor lokal seperti ketinggian wilayah juga berperan dalam perubahan cuaca yang terjadi.
BMKG menjelaskan bahwa cuaca bersifat dinamis dan dapat berubah dalam hitungan jam, berbeda dengan iklim yang lebih konstan dan stabil. Cuaca ekstrem yang melanda Sulsel bagian barat dalam beberapa hari terakhir, misalnya, diperkirakan hanya berlangsung singkat.
“Mulai tanggal 12 hingga tujuh hari ke depan, intensitas hujan di wilayah Sulsel bagian barat diprediksi menurun dibandingkan tiga hari sebelumnya,” kata Amhar, Senin (10/02/2025).
Hal ini terjadi karena Sulsel masih dalam musim hujan, ditambah adanya anomali cuaca yang sebelumnya meningkatkan intensitas hujan dan kecepatan angin.
Untuk mengantisipasi perubahan cuaca, BMKG rutin melakukan berbagai prakiraan, mulai dari:
* Prakiraan 7 hari sebelumnya
* Peringatan dini 3 harian
* Prakiraan cuaca harian
* Nowcasting (prakiraan cuaca 30 menit sebelum kejadian, berlaku untuk 2-3 jam ke depan)
Menurut Amhar, akurasi prakiraan cuaca harian dan peringatan dini BMKG pada Januari mencapai di atas 90%.
Meski cuaca ekstrem dapat terjadi sewaktu-waktu, BMKG memastikan bahwa perubahan pola hujan di setiap wilayah Sulsel masih dalam kategori normal.
“Saat ini wilayah Sulsel barat lebih dominan hujan, sementara di bagian timur intensitasnya tidak terlalu tinggi. Namun, di bulan-bulan berikutnya, pola ini bisa berubah,” jelasnya.
Masyarakat dihimbau untuk terus memantau informasi cuaca dari BMKG dan selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. (*/)
Penulis: Priskawati Pakila’