back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
33.2 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Makassar Menuju Panggung Global : Munafri Disambut Dubes RI di Wina

AUSTRIA, inspirasinusantara.id — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mendapat sambutan hangat dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria merangkap Slovenia dan perwakilan PBB, Damos...
BerandaEkonomiHarga Bawang Merah Melonjak di Akhir Tahun, Petani Enrekang Panen Berkah

Harga Bawang Merah Melonjak di Akhir Tahun, Petani Enrekang Panen Berkah

INSPIRASI NUSANTARA – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga bawang merah di pasar tradisional mengalami kenaikan. Kondisi ini menjadi kabar gembira bagi para petani di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, tetapi juga memicu keluhan dari konsumen yang harus merogoh kantong lebih dalam.

Kabupaten Enrekang, yang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil bawang merah unggulan di Sulawesi Selatan, menikmati berkah dari melonjaknya harga. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, harga bawang merah di Sulawesi Selatan kini mencapai rata-rata Rp40.780 per kilogram di tingkat eceran.

Kenaikan ini didorong oleh cuaca ekstrem yang mengurangi hasil panen di beberapa daerah serta meningkatnya permintaan menjelang akhir tahun. Namun, situasi ini membawa dampak yang berbeda bagi konsumen.

Banyak pembeli yang mengeluh kesulitan mengatur anggaran rumah tangga akibat kenaikan harga bahan dapur tersebut. Beberapa konsumen bahkan mulai mencari alternatif, seperti beralih ke bumbu instan atau mengurangi pembelian bawang merah.

Bagi petani Enrekang, kondisi ini menjadi angin segar setelah beberapa tahun terakhir mereka bergelut dengan harga jual yang rendah. Di sisi lain, pemerintah daerah berupaya menjaga stabilitas harga agar tetap wajar dan tidak memberatkan konsumen.

Fenomena kenaikan harga ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keseimbangan antara keuntungan petani dan daya beli masyarakat. Meski menjadi momen emas bagi petani Enrekang, stabilitas harga tetap menjadi prioritas untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati keberkahan di akhir tahun. (fit/in)