back to top
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

InspirasiNusantara.id “MENGEDUKASI, MENGINSPIRASI, MENGGERAKKAN”
29.1 C
Jakarta
Rp0

Tidak ada produk di keranjang.

Jadilah Member Kami

Dapatkan konten Eksklusif yang menarik

― Advertisement ―

spot_img

Ajang Cerdas Cermat Guru Warnai TPN XII Makassar 

MAKASSAR, inspirasinusantara.id — Suasana ceria nan kompetitif mewarnai pelaksanaan Cerdas Cermat Guru (CCG) yang menjadi salah satu rangkaian utama Temu Pendidik Nusantara (TPN) XII...
BerandaRagamHari Ini 20 Maret 2025, Puasa Ramadan ke Berapa?

Hari Ini 20 Maret 2025, Puasa Ramadan ke Berapa?

INSPIRASI NUSANTARA–Umat Islam di Indonesia dan dunia telah menjalani ibadah puasa Ramadan selama 20 hari sejak 1 Maret 2025. Kini, bulan suci telah memasuki fase akhir dari dua puluh hari pertama, menyisakan sepuluh hari terakhir yang penuh berkah.

Umat Islam di Indonesia dan dunia saat ini tengah menjalani bulan suci Ramadan dengan penuh suka cita. Tahun ini, pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025, setelah melalui sidang isbat yang digelar pada 28 Februari 2025.

Keputusan ini berdasarkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan di 125 titik pemantauan di seluruh Indonesia. Muhammadiyah juga menetapkan awal Ramadan pada tanggal yang sama, menggunakan metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal.

Kesamaan penetapan ini membuat umat Islam di Indonesia serempak menjalankan ibadah puasa sejak 1 Maret 2025.

Hari Ini Puasa ke-20 Ramadan 1446 H

Berdasarkan kalender hijriah yang dirilis Kementerian Agama RI, hari ini, Kamis, 20 Maret 2025, merupakan hari ke-20 umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadan. Artinya, bulan suci ini telah memasuki fase akhir dari dua puluh hari pertama, menyisakan sepuluh hari terakhir menuju Idulfitri.

Jika Ramadan tahun ini berlangsung selama 30 hari, maka masih tersisa 10 hari lagi bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan meraih keberkahan.

Keutamaan 10 Hari Kedua Ramadan: Waktu Meraih Ampunan

Bulan Ramadan diyakini sebagai waktu istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan dan meraih ampunan Allah SWT. Dalam banyak kajian Islam, sepuluh hari kedua Ramadan sering disebut sebagai fase maghfirah atau masa penuh ampunan.

Ini menjadi kesempatan besar bagi mereka yang ingin bertaubat dan memohon ampunan dari dosa-dosa yang telah lalu. Namun, sebagaimana dijelaskan dalam buku Menggapai Rahmat dan Ampunan di Bulan Ramadan karya Abu Utsman Kharisman, pembagian Ramadan menjadi tiga fase—rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari neraka—bersumber dari hadits yang lemah (dhaif).

Sejumlah ulama, seperti Al-‘Uqaili dan Al-Albani, menyatakan bahwa hadits tersebut tidak memiliki dasar kuat. Hadits shahih yang lebih kuat menyebutkan bahwa setiap malam di bulan Ramadan adalah penuh dengan rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

“Jika (masuk) malam pertama Ramadhan, setan-setan dan jin yang durhaka dibelenggu. Ditutup pintu-pintu neraka, dan tidak dibuka satupun. Dibuka pintu-pintu surga, dan tidak ditutup satupun. Ada penyeru yang berseru: Wahai yang mengharapkan kebaikan, menghadaplah. Wahai yang menginginkan keburukan, tahanlah. Dan Allah memiliki orang-orang yang dikeluarkan dari neraka. Dan itu terjadi pada tiap malam.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al-Albani).

Hadits ini menegaskan bahwa ampunan Allah SWT tidak terbatas pada sepuluh hari tertentu, tetapi berlaku sepanjang bulan Ramadan. Setiap malam adalah peluang bagi siapa pun yang bersungguh-sungguh dalam ibadah untuk mendapatkan rahmat, ampunan, dan keselamatan dari api neraka.

Momentum Meningkatkan Ibadah di Sisa Ramadan

Memasuki sepuluh hari terakhir nanti, umat Islam dianjurkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah itikaf di masjid, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW pada sepuluh malam terakhir Ramadan untuk mencari malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar.

Dengan semangat Ramadan yang masih menyala, mari manfaatkan setiap detik yang tersisa untuk memperbanyak ibadah, memohon ampunan, dan meningkatkan kualitas keimanan. Semoga Ramadan tahun ini menjadi momen terbaik bagi setiap Muslim untuk kembali kepada fitrah dan mendapatkan keberkahan yang melimpah. (*/IN)